TEHERAN (RIAUPOS.CO) – Iran bikin panas Amerika Serikat dan Israel. Di tengah perundingan kesepakatan nuklir dan bertepatan pula kunjungan Wakil Presiden AS Joe Bidden ke Yerusalem, negara Teluk itu meluncurkan dua peluru kendali dengan ‘’membidik’’ Israel.
Israel dibidiknya, karena pada uji tembak dua rudal balistik hari Rabu itu, Iran menyertakan tulisan “Israel Harus Dihapuskan” dalam bahasa Ibrani pada rudal-rudal tersebut, sebuah unjuk kekuatan oleh Republik Islam bertepatan dengan kunjungan Wapres AS Joe Biden ke Israel.
Kalimat-kalimat semacam itu disematkan dalam rudal-rudal Iran sebelumnya, namun uji tembak ini dilakukan tak lama setelah implementasi kesepakatan nuklir dengan kekuatan-kekuatan global, termasuk AS, dan mengikuti latihan-latihan serupa akhir-akhir ini.
Faksi garis keras dalam militer Iran telah menembakkan roket dan rudalnya meskipun ada keberatan dari pihak AS sejak tercapainya kesepakatan, disamping menunjukkan pangkalan-pangkalan rudal bawah tanah di televisi negara.
Tidak ada reaksi langsung dari Yerusalem, di mana Biden bertemu dengan PM Israel Benjamin Netanyahu, yang menentang keras kesepakatan nuklir tersebut.
Biden, yang berbicara di sebelah Netanyahu, tidak langsung mengakui adanya peluncuran rudal tersebut namun ia mengeluarkan peringatan keras kepada Iran.
“Iran yang dipersenjatai nuklir adalah ancaman yang sungguh-sungguh tidak dapat diterima bagi Israel, untuk kawasan itu, dan AS. Dan saya ingin menegaskan kembali yang saya tahu orang-orang masih meragukannya di sini. Apabila mereka melanggar kesepakatan, kami akan beraksi,” ujarnya.