TEL AVIV (RIAUPOS.CO) - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan negaranya sedang memulai perang panjang dan sulit setelah menerima serangan mendadak dari Hamas. Hamas sendiri, diketahui sebagai kelompok militan Islam Palestina yang memerintah Jalur Gaza.
Dilansir dari The Guardian, Ahad (8/10), dampak dari serangan itu menyebabkan ratusan kematian dan penyitaan puluhan sandera Israel yang semakin memicu ketakutan. Menurut beberapa laporan media, sebanyak 100 warga Israel kemungkinan telah diculik termasuk wanita dan anak-anak.
Sementara jumlah korban tewas di pihak Israel mencapai 350 orang, dengan jumlah yang sama terbunuh di pihak Palestina. Pasukan pertahanan Israel mengatakan mereka telah merebut kembali kendali atas lebih dari 20 lokasi yang diserang oleh kelompok militan Islam tersebut.
Pertempuran pun telah dilaporkan masih terus berlanjut di Kfar Aza di mana 10 pria bersenjata Hamas dilaporkan bersembunyi. Pasukan Israel membalas dengan serangan artileri ke Lebanon dan serangan pesawat tak berawak terhadap pos Hizbullah di dekat perbatasan.
Sejak hari pertama, skala kematian dan cedera di kedua belah pihak menjadi jelas, jumlah korban tewas resmi di Israel mencapai lebih dari 300 orang tewas, sementara lebih dari 313 warga Palestina dilaporkan tewas.
Pihak kepolisian Israel sendiri mengatakan, bahwa mereka telah kehilangan 30 petugas pada hari pertama pertempuran. Warga Israel yang kehilangan kerabatnya, telah berkumpul di rumah sakit dan menyampaikan permohonan secara online kepada militer Israel untuk mencari informasi tentang Nasib keluarga mereka.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman