WASHINTON (RIAUPOS.CO) - Andres Manuel Lopez Obrador alias AMLO resmi menjadi presiden Meksiko sejak Sabtu (1/12). Sesuai janjinya di masa kampanye, dia langsung menjual pesawat kepresidenan. Kemarin (3/12) Boeing 787 Dreamliner bernama Jose Maria Morelos y Pavon itu diterbangkan ke Bandara Victorville, California, AS.
Sampai berpindah tangan ke pemilik baru, pesawat kepresidenan Meksiko tersebut akan berada di bandara itu. Boeing yang bertugas merawat pesawat tersebut. Sebelum meninggalkan Mexico City, pesawat itu dipamerkan ke media kemarin. Menteri Keuangan Carlos Urzua sengaja memanggil sejumlah wartawan Meksiko untuk keperluan publikasi.
”(Presiden AS, red) Donald Trump tidak punya pesawat semewah ini,” kelakar Obrador seperti dikutip The Washington Post beberapa waktu lalu. Pemimpin 65 tahun itu mengatakan bahwa pesawat kepresidenan Meksiko tersebut terlalu mewah. Bahkan, kamar mandinya berlapis marmer.
Di mata Obrador, pesawat kepresidenan tersebut adalah pemborosan. Karena itulah, dia bersikeras menjual pesawat yang dipakai pendahulunya, Enrique Pena Nieto, sejak 2016 tersebut. ”Kami akan menjual pesawat-pesawat dan helikopter yang dipakai para politikus korup,” tegasnya saat berpidato di Xalapa, Veracruz, pada Ahad (2/12).
Reuters melaporkan bahwa Jose Maria Morelos y Pavon bukan satu-satunya benda berharga yang bakal dijual. Ada sekitar 60 pesawat dan 70 helikopter yang juga akan dilelang atau disewakan. Chief Executive JetLease Russel Dise mengaku tertarik. Dalam waktu dekat, dia akan mengecek langsung kondisi 35 pesawat dan helikopter.
Obrador menyatakan bahwa menjual pesawat dan helikopter hanyalah salah satu program penghematan frontal yang diagendakannya. Dia juga berencana menghentikan uang pensiun bagi mantan presiden. Gaji para pejabat senior pun akan dipotong. Presiden ke-58 Meksiko itu bahkan menolak tinggal di istana kepresidenan Los Pinos.
Sabtu lalu, beberapa jam menjelang pelantikannya, Obrador memerintahkan Los Pinos dibuka untuk umum. Bangunan mewah itu digunakan sebagai kediaman presiden Meksiko sejak 1934. Obrador berencana tinggal di rumah lain yang lebih sederhana. Dia akan mengalihfungsikan Los Pinos sebagai pusat budaya.
Rencananya, Obrador juga melibatkan militer untuk mengamankan publik. Dia mengusulkan reformasi konstitusi agar Marinir, kepolisian, dan militer bisa membentuk Garda Nasional. Dengan demikian, bakal ada sekitar 60 ribu pasukan yang bertugas memerangi kriminalitas di negaranya.
Referendum akan dilakukan Maret untuk mengetahui dukungan rakyat terhadap rencana tersebut. ”Kami memilih rencana ini karena percaya pada pasukan bersenjata,” ujar Obrador. Tapi, aktivis HAM justru waswas. Mereka malah ingin militer ditarik. Alasannya, selama ini justru pasukan bersenjatalah yang menyalahgunakan kekuasaan.(sha/c25/hep/jpg)