Trump: Jika Jadi Presiden, Saya Kejar Joe Biden dan Keluarganya yang Korup

Internasional | Kamis, 15 Juni 2023 - 00:00 WIB

Trump: Jika Jadi Presiden, Saya Kejar Joe Biden dan Keluarganya yang Korup
Mantan Presiden AS Donald Trump. (FOX NEWS)

NEW JERSEY (RIAUPOS.CO) - Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan akan menyeret Presiden Joe Biden ke penjara jika dia terpilih kembali sebagai presiden pada 2024 mendatang. Pernyataan itu disampaikan Trump setelah dia menjalani persidangan di Miami, Florida, Selasa (13/6/2023) waktu AS, dalam dakwaan menyimpan dokumen rahasia milik negara.

"Saya akan menunjuk seorang jaksa khusus untuk mengejar presiden paling korup dalam sejarah Amerika Serikat, Joe Biden, dan seluruh keluarga kriminalnya," kata Trump kepada para pendukungnya di Bedminster, New Jersey.


Trump juga menyebutkan sejumlah individu yang tidak disebutkan namanya yang dia anggap bertanggung jawab karena mengacaukan pemilu dan perbatasan negara.

"Ketika saya kembali terpilih, dan kami akan terpilih kembali, kami tidak punya pilihan, kami (terancam) tidak akan memiliki negara lagi. Saya akan benar-benar melenyapkan deep state," kata Trump.

Deep state adalah istilah untuk sekelompok orang berkepentingan yang membayangi pemerintah. Biasanya kelompok industri atau anggota lembaga pemerintah, yang diyakini terlibat dalam manipulasi rahasia dan pengendalian kebijakan pemerintah.

Dia juga menyebut dakwaan terhadapnya sebagai pelecehan paling jahat dan keji dalam sejarah AS.

Trump pada Selasa (13/6/2023) mengaku tidak bersalah atas 37 dakwaan yang diajukan oleh jaksa federal terkait dengan dugaan penyimpanan dokumen rahasia pemerintah setelah dia meninggalkan Gedung Putih.

Trump menjadi mantan presiden AS pertama yang menghadapi dakwaan federal setelah didakwa oleh dewan juri Florida pada pekan lalu. Dia menghadapi dakwaan terpisah terkait dengan urusan bisnis di New York. Trump juga mengecam Demokrat dan mengatakan bahwa dakwaan terhadapnya itu bertujuan untuk mengalihkan perhatian dari skema suap yang diduga melibatkan keluarga Biden.

"Mereka ingin mengalihkan perhatian dari spionase yang sebenarnya dan kejahatan yang sebenarnya. Mari kita keluar dan mendakwa Presiden Trump agar mereka tidak berbicara tentang suap USD5 juta," katanya.

Trump menegaskan kembali bahwa kasus yang menimpanya bermotif politik. Tuduhan itu dibantah oleh penasihat khusus penyelidikan Trump, Jack Smith, yang ditunjuk oleh Jaksa Agung AS Merrick Garland pada November 2022 untuk secara independen melakukan penyelidikan federal terhadap penyimpanan dokumen rahasia Trump selepas jadi presiden.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Eka G Putra









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook