Momen Langka, Pemimpin Tinggi Taliban Muncul ke Publik saat Idulfitri

Internasional | Rabu, 04 Mei 2022 - 06:00 WIB

Momen Langka, Pemimpin Tinggi Taliban Muncul ke Publik saat Idulfitri
Haibatullah Akhunzada, pemimpin tinggi Taliban, muncul di depan publik dan mengucapkan selamat Idulfitri. (AFRICA NEWS)

KABUL (RIAUPOS.CO) – Sosok petinggi Taliban yang merebut pemerintahan Afghanistan tak banyak orang yang tahu. Dia jarang sekali muncul. Dia diketahui bernama Haibatullah Akhunzada dan baru-baru ini muncul untuk kedua kalinya sejak mengambil alih Taliban pada 2016. Haibatullah mengucapkan selamat Idulfitri untuk masyarakat Muslim di sana.

Kemunculannya hanya dua hari setelah sebuah bom meledak di sebuah masjid di Kabul yang diketahui menewaskan lebih dari 50 jemaah setelah Salat Jumat. Itu aksi terbaru dari serangkaian serangan terhadap sasaran sipil di Afghanistan selama Ramadan tahun ini.


“Selamat atas kemenangan, kebebasan, dan kesuksesan. Selamat atas keamanan ini dan untuk sistem Islam,” katanya kepada ribuan jemaah di Masjid Eidgah, di selatan Kota Kandahar.

Sementara jumlah pemboman di seluruh negeri telah menurun sejak Kabul jatuh ke tangan Taliban, Agustus lalu. Namun, serangan melonjak selama dua pekan terakhir Ramadan, yang terakhir pada Sabtu lalu dan sasarannya warga Afghanistan.

Puluhan warga sipil tewas dalam serangan terutama sektarian, di mana beberapa di antaranya diklaim oleh kelompok bersenjata ISIL (ISIS) yang menargetkan anggota komunitas Muslim Syiah dan Sufi.

Dikutip via Al Jazeera, Haibatullah menyampaikan pidato singkatnya dari salah satu barisan depan jemaah di Kandahar tanpa menoleh ke arah kerumunan. Pejabat Taliban tidak mengizinkan wartawan untuk mendekatinya.

Kemudian, dua helikopter melayang di atas masjid selama acara dua jam itu. Pada Oktober, Haibatullah mengunjungi Masjid Darul Uloom Hakimiah di Kandahar, menurut rekaman audio yang diedarkan oleh akun media sosial Taliban.

Pada Ahad (1/5/2022), banyak warga Afghanistan tinggal di dalam rumah setelah serangan mematikan baru-baru ini.

“Situasi rakyat kami sangat menyedihkan, terutama setelah apa yang terjadi di masjid-masjid. Banyak orang tua dan muda menjadi martir. Orang-orang Afghanistan tidak memiliki apa-apa selain kesedihan,” kata warga Kabul, Ahmad Shah Hashemi.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook