KABUL (RIAUPOS.CO) -Sebanyak dua Taliban dan satu warga tewas dalam serangan bersenjata di pos pemeriksaan Jalalabad.
Sumber keamanan dan saksi mata mengatakan orang-orang bersenjata tak dikenal menyerang sebuah pos pemeriksaan di distrik Ghawchak di Jalalabad. Peristiwa ini menewaskan dua anggota Taliban dan seorang warga sipil.
Seorang pejabat Taliban mengkonfirmasi terjadinya serangan itu. Namun, ia mengklaim semua korban tewas adalah warga sipil.
Dalam insiden lain, penduduk setempat mengatakan kepada AFP bahwa dua anggota Taliban terluka saat mencoba menjinakkan alat peledak rakitan di Jalalabad. Belum ada rincian lebih lanjut terakhir peristiwa ini.
Negara Islam-Khorasan (ISIS-K), cabang lokal dari kelompok jihad ISIS, mengaku bertanggung jawab atas beberapa serangan di Jalalabad pada akhir pekan.
ISIS-K juga mengklaim kelompoknya merupakan dalang dari pengeboman di Bandara Kabul bulan lalu. Serangan ini dilakukan ketika Amerika Serikat sedang mengevakuasi warga yang ingin kabur dari Afghanistan pada Agustus lalu. Lebih dari 100 orang meninggal akibat serangan ini.
Meskipun ISIS dan Taliban adalah kelompok militan Islam Sunni garis keras, mereka berbeda pandangan dalam isu agama dan strategi. Perbedaan ini menyebabkan pertempuran berdarah di antara kedua kubu.
Walaupun begitu, pihak Taliban membantah adanya kelompok ISIS ataupun Al-Qaeda di Afghanistan. Taliban mengklaim tidak ada bukti ISIS ataupun gerilyawan Al-Qaeda berada di negara itu, pada Selasa (21/9).
"Kami berkomitmen pada fakta bahwa, dari Afghanistan, tidak akan ada bahaya bagi negara mana pun."
Taliban sendiri mengklaim bahwa mereka dapat membendung ISIS-K jika AS sudah angkat kaki dari Afghanistan. Namun ternyata, setelah AS hengkang pada akhir Agustus lalu, ISIS-K masih dapat menargetkan anggota Taliban.
"Kami kira sejak Taliban datang, akan ada perdamaian," ujar Feda Mohammad, salah satu warga yang kakak lelakinya tewas dalam serangan bom ISIS-K.
"Namun, sekarang tak ada perdamaian. Tak ada keamanan. Kalian tak bisa mendengar apa pun selain kabar mengenai ledakan bom yang membunuh siapa," ia melanjutkan.
Afiliasi ISIS Afghanistan, yang dikenal sebagai Negara Islam Khorasan (ISIS-K), pertama kali muncul di Afghanistan pada 2014.
Sumber: AFP/Reuters/CNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun