INTERNASIONAL

Sejarah Baru Tercipta, Israel dan UEA Sepakati Perdagangan Bebas

Internasional | Kamis, 02 Juni 2022 - 05:00 WIB

Sejarah Baru Tercipta, Israel dan UEA Sepakati Perdagangan Bebas
Menteri Ekonomi Israel Orna Barbivai dan Menteri Ekonomi UEA Abdulla bin Touq al-Marri menandatangani kesepakatan perdagangan antara Israel dan UEA di Dubai, Selasa (31/5/2022). (AFP)

DUBAI (RIAUPOS.CO) – ”Mabruk.” Kata dalam bahasa Arab yang berarti selamat itu dicuitkan Duta Besar Israel untuk Uni Emirat Arab (UEA) Amir Hayek. Cuitan tersebut dilengkapi foto para pejabat Israel dan UEA yang tengah menandatangani dokumen di Dubai.

Israel memang berhasil menorehkan capaian yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan negara Arab. Selasa (31/5) dua negara itu menandatangani kesepakatan perdagangan bebas. Dalam kesepakatan tersebut, tak ada lagi bea masuk 96 persen dari semua barang yang diperdagangkan kedua negara. Pembicaraan terkait hal itu dimulai pada November tahun lalu dan mencapai kata sepakat setelah empat kali pertemuan.


”Bisnis di kedua negara akan mendapat manfaat dari akses yang lebih cepat ke pasar dan tarif yang lebih rendah,” cuit Duta Besar UEA untuk Israel Mohamed Al Khaja, seperti dikutip Agence France-Presse.

Itu adalah kesepakatan perdana perdagangan bebas Israel dengan negara Arab. Negara Yahudi tersebut mulai menormalisasi hubungan diplomatik dengan negara-negara Arab pada 2020. Saat itu Amerika Serikat (AS) di era Presiden Donald Trump menjadi penengah dengan membuat Kesepakatan Abraham. AS juga jadi penengah normalisasi hubungan diplomatik Israel dengan Bahrain dan Maroko.

Perdagangan dua arah Israel-UEA tahun lalu mencapai USD900 juta atau setara Rp13,09 miliar. Presiden Dewan Bisnis Israel-UEA Dorian Barak memprediksi angka itu akan berlipat ganda. Diperkirakan tahun ini bisa mencapai USD2 miliar atau Rp29,09 triliun. Dalam lima tahun, angkanya bisa naik menjadi USD5 miliar atau Rp72,74 triliun.

”Itu terjadi karena didukung oleh kolaborasi sektor energi terbarukan, barang konsumsi, pariwisata, dan ilmu hayati,” ujar Barak.

Dia menambahkan, Dubai akan menjadi pusat bagi perusahaan Israel yang melihat potensi pasar Asia Selatan, Timur Tengah, dan Timur Jauh. Ada hampir seribu perusahaan Israel yang terlibat langsung maupun lewat UEA mulai akhir tahun ini.

Israel sebelumnya membuat kesepakatan perdagangan bebas dengan sejumlah negara dan blok. Di antaranya, AS, Uni Eropa (UE), Kanada, dan Meksiko. Februari lalu, mereka juga menandatangani perjanjian dagang dengan Maroko untuk membuat zona khusus industri di Rabat.

Situasi hubungan Israel dengan negara-negara Arab membuat Palestina geram. Hal itu seakan mengingkari kebijakan Pan-Arab. Isinya adalah mengisolasi Israel sampai mereka menarik diri dari wilayah pendudukan dan menerima Palestina sebagai sebuah negara.

Penandatanganan dengan UEA juga hanya berselang dua hari dari parade di Israel untuk memperingati keberhasilan mereka menaklukkan Jerusalem Timur. Parade itu berujung ricuh. Israel menduduki Jerusalem Timur pada 1980. Langkah tersebut tidak diakui komunitas internasional.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook