Houthi, Pemberontak Bersenjata dari Yaman Resmi Nyatakan Perang dengan Israel

Internasional | Rabu, 01 November 2023 - 23:35 WIB

Houthi, Pemberontak Bersenjata dari Yaman Resmi Nyatakan Perang dengan Israel
Kelompok Houthi Yaman, militan bersenjata yang bantu Palestina melawan Israel. (MOHAMMED HUWAIS/GETTY IMAGES)

SANNA (RIAUPOS.CO) - Baru-baru ini, Kelompok militan Yaman, Houthi, diwakili Jenderal Yahya Saari, mendeklarasikan perang melawan Israel. Mereka telah melancarkan serangan dengan rudal balistik dan drone atau pesawat nirawak dalam jumlah besar ke berbagai target di wilayah Israel. Namun, siapa sebetulnya kelompok Houthi Yaman tersebut?

Dilansir dari laman Brookings, Houthi adalah kelompok Syiah Zaydi atau Zaydiyyah. Syiah merupakan kelompok minoritas di dunia Islam dan Zaydi adalah kelompok minoritas di dunia Syiah. Namun, meski termasuk ke dalam kelompok minoritas Islam atau Syiah, ajaran yang diterapkan berbeda sekali dengan kelompok Syiah yang ada di Iran, Irak, dan temoat lain.


  Zaydiyyah, diambil dari nama Zayd bin Ali, cicit Ali, yang merupakan sepupu serta menantu dari Muhammad. Ia adalah tokoh yang sangat dihormati oleh seluruh kalangan Syiah. Pada tahun 740 silam, Zayd bin Ali memimpin sebuah pemberontakan melawan Kesultanan Umayyah, kerajaan dinasti pertama dalam sejarah Islam yang memerintah dari Damaskus.

 Dalam peristiwa pemberontakan tersebut, Zayd menjadi martir dan kepalanya diyakini dikubur sei sebuah kuil di Kerak, Yordania. Kelompok Syiah Zaydi meyakini bahwa sosoknya merupakan teladan seorang khalifah yang seharusnya memerintah Bani Umayyah.

Dalam biografinya, Zayd memiliki ciri khas yang dapat diingat yaitu melawan rezim yang korup. Syiah Zaydi mengangkatnya menjadi simbol pemberantasan korupsi. Maka dari itu, Kelompok Houthi telah menjadikan pemberantasan korupsi sebagai pilar dari program politik mereka.

 Houthi, memiliki pengaruh yang kian menguat di Yaman seiring waktu berjalan. Seperti dilansir dari laman Wilson Center, Imamah Zaydi sudah menguasai Yaman hingga 1.000 tahun lamanya. Namun, kelompok tersebut berhasil digulingkan di tahun 1962. Alhasil, mereka kehilangan pengaruh politiknya di Yaman.

 Pada tahun 1990-an, gerakan perdana pemberontakan Houthi dipimpin oleh seorang ulama terkemuka Zaydi bernama Hussein Abdereddin al Houthi. Ia merupakan anggota parlemen Yaman pada tahun 1993 hingga 1997. Pada saat itu, Ia mengkritik keras Presiden Ali Abdullah Saleh hingga menuduhnya terlalu dekat dengan Israel dan Amerika Serikat.

Ketegangan semakin menguat, setelah Presiden Ali Abdullah Saleh memotong dana untuk Houthi pada tahun 2000. Frustasi dengan hal tersebut, serta masalah ekonomi yang buruk, Hussein mulai menggalang pendukung demonstrasi anti-pemerintah sebagai bentuk protes terhadap pemerintah Yaman. Hingga akhirnya, Al-Houthi tewas terbunuh oleh pasukan keamanan pada tahun 2004.

Setelah Husein al Houthi tiada, keluarganya melanjutkan pemberontakan kelompok Al-Houthi. Mereka melawan pemerintah Yaman dan hingga memiliki lebih banyak anggota. Dilansir dari Wilson Center, pada tahun 2014, Houthi mengambil ibu kota Saana, di bawah kepemimpinan Presiden Abdarabbuh Hadi.

Presiden Hadi pun terusir saat kelompok Houthi mulai mengambil alih istana, Ia melarikan diri ke selatan serta mencabut pengunduran dirinya. Hadi menyatakan, dirinya adalah Presiden Yaman yang sah. Sebagai tanggapannya, kelompok pemberontak Houthi mulai melancarkan serangan bom ke markas besar Hadi di selatan yaitu di Aden.

 Sejak saat itu, kelompok militan bersenjata, Houthi, mulai beranjak dan terus bergerak maju. Hingga saat ini, kelompok Houthi terus melancarkan serangan terhadap Pemerintah Yaman, Arab Saudi, dan sekutunya. Konflik yang sudah berlangsung selama bertahun-tahun tersebut, menjadi salah satu krisis kemanusiaan yang terburuk di dunia menurut Council on Foreigns Relations (CFR).

 Kini, kelompok Houthi Yaman, mendeklarasikan perang melawan Israel. Ikut sertanya Houthi adalah sebagai bentuk dukungan terhadap Hamas, kelompok militan Palestina. Sejumlah serangan telah dilancarkan oleh kelompok pemberontak bersenjata tersebut.

 "Sejumlah rudal balistik dan drone sudah diluncurkan ke arah Israel," ujar juru bicara Houthi, Yahya Saari, yang dilansir dari laman Reuters.

 "Akan ada lebih banyak serangan serupa terhadap Israel, untuk membantu Palestina meraih kemenangan," pungkasnya dalam pidato yang disiarkan di televisi tersebut.

Kelompok bersenjata Houthi Yaman menyatakan, bahwa ini adalah serangan yang ketiga dilakukannya untuk mendukung warga Palestina. Mereka akan terus melancarkan serangan bahkan dalam jumlah yang lebih masif, apabila Israel tidak menghentikan agresi.

Sumber: Jawaopos.con
Editor: Edwar Yaman









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook