RENGAT (RIAUPOS.CO) - Festival Pacu Sampan Tradisional di Tepian Trio Amanah Rengat, Indragiri Hulu (Inhu) berujung rusuh, Selasa (11/7/2023). Diduga akibat tidak terima kekalahan hingga antaratlet saling serang hingga ada di antara sampan yang dibakar.
Atlet sampan yang melakukan penyerangan itu diduga berasal dari atlet sampan Datuk Panglime Mabau dari Desa Kampung Pulau Kecamatan Rengat. Sedangkan atlet yang diserang yakni dari sampan Putri Bungsu Dubalang Hitam dari Desa Redang Kecamatan Rengat Barat.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Hanya saja, dari berbagai informasi yang diterima Riaupos.co, dua atlet sampan Putri Bungsu Dubalang Hitam sempat dilarikan ke rumah sakit akibat pukulan dayung hingga diinjak.
Kejadian penyerangan itu berawal ketika sampan Putri Bungsu Dubalang Hitam menuju pancang start untuk hilir menuju pancang finis di putaran kedua. Di mana, sampan Putri Bungsu Dubalang Hitam menang bye atau tanpa lawan.
Hanya saja, sebelum tiba dipancang start, salah seorang atlet sampan Putri Bungsu Dubalang Hitam terkena lemparan botol minuman yang diduga berisi batu. Lokasi pelemparan itu, diduga berasal dari atas Jembatan Trio Amanah Rengat.
"Kami tidak mengetahui secara pasti, apa yang menjadi penyebab kami diserang. Kejadian itu kami alami setelah memasuki putaran kedua, pasca berhasil menang setelah berhadapan dengan Sampan Datuk Panglime dari Desa Kampung Pulau," ujar salah seorang warga Redang yang namanya tidak mau ditulis.
Akibat dilempar botol minum berisikan batu, sampan Putri Bungsu Dubalang Hitam tidak lagi melanjutkan berpacu tanpa lawan menuju pancang finis. Para atlet sampan Putri Bungsu Dubalang Hitam sepakat untuk menepi ke pinggiran Sungai Indragiri.
Ketika sampan ditambatkan di bagian arah pancang start, atlet kembali ke kamp yang berada tebing sekitar pertengahan arena pacu. Ternyata, di sekitar kamp sampan Putri Bungsu Dubalang Hitam sudah diadang oleh sekelompok orang yang diduga dari sampan Datuk Panglime Mabau.
Sehingga penyerangan dengan menggunakan dayung tidak terelakkan lagi.
"Atlet kami tidak bisa berbuat banyak hingga beberapa atlet terkena pukulan dari dayung," katanya lagi.
Tidak sampai di situ, sampan Putri Bungsu Dubalang Hitam akhirnya di dayung yang diduga pelaku penyerangan tadi menuju Desa Kampung Pulau yang persis berada di seberang Kota Rengat. Bahkan sampan Putri Bungsu Dubalang Hitam sempat dibakar yang diduga menggunakan bahan bakar minyak.
Atas kejadian itu, pacu sampan di hari kedua terhenti. Di mana pacu sampan kali ini untuk mencari juara dengan sistem segitiga. Penyerangan yang terjadi, saat ini sudah ditangani oleh Polres lnhu.
"Ini perihal perselisihan dan perkelahian yang terjadi antara atlet sampan Putri Bungsu Dubalang Hitam IKKS Inhu Desa Redang Kecamatan Rengat Barat dengan atlet sampan Datuk Panglime Mabau Sahabat Herix Andina Gustiani CV Murni Jaya Desa Kampung Pulau Kecamatan Rengat," ujar Kapolres Inhu, AKBP Dody Wirawijaya SIK melalui Kasubsi Penmas, Aipda Misran.
Kasubsi Penmas juga membenarkan adanya atlet yang mengalami luka. Di antaranya dialami oleh satu orang Desa Kampung Pulau. Kemudian dua atlet dari Desa Redang.
Salain itu, Aipda Misran juga menyebutkan bahwa akibat selisih paham, satu unit sampan yakni Putri Bungsu Dubalang Hitam IKKS Inhu Desa Redang Kecamatan Rengat Barat mengalami rusak.
"Saat ini situasi dalam keadaan aman dan kondusif dan sedang dalam upaya mediasi dengan memanggil Kepala Desa Kampung Pulau dan Kepala Desa Redang," terang Misran.
Laporan: Kasmedi
Editor: Edwar Yaman