ATLET SALING SERANG, SAMPAN DIBAKAR

Festival Pacu Sampan Godang Tradisional di Inhu Rusuh

Indragiri Hulu | Rabu, 12 Juli 2023 - 11:05 WIB

Festival Pacu Sampan Godang Tradisional di Inhu Rusuh
Peserta Festival Pacu Sampan Tradisional di Tepian Trio Amanah Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu saling serang, Selasa (11/7/2023). (TANGKAPAN LAYAR VIDEO WARGA)

RENGAT (RIAUPOS.CO) - Festival Pacu Sampan Tradisional di Tepian Trio Amanah Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) pada hari terakhir berujung rusuh, Selasa (11/7). Diduga akibat tidak menerima kekalahan, antar atlet saling serang hingga ada sampan yang dibakar.

Atlet sampan yang melakukan penyerangan itu diduga berasal dari Sampan Datuk Panglime Mabau dari Desa Kampung Pulau, Kecamatan Rengat. Sedangkan atlet yang diserang yakni dari Sampan Putri Bungsu Dubalang Hitam dari Desa Redang, Kecamatan Rengat Barat.


Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Hanya saja, dari berbagai informasi yang diperoleh, dua atlet Sampan Putri Bungsu Dubalang Hitam sempat dilarikan ke rumah sakit akibat pukulan dayung hingga diinjak. Kejadian penyerangan itu berawal ketika Sampan Putri Bungsu Dubalang Hitam menuju pancang start untuk hilir menuju pancang finish di putaran kedua. Sampan Putri Bungsu Dubalang Hitam memang bey atau tanpa lawan.

Hanya saja, sebelum tiba dipancang start, salah seorang atlet sampan Putri Bungsu Dubalang Hitam terkena lemparan botol minuman yang diduga berisi batu. Lokasi pelemparan itu, diduga berasal dari atas jembatan Trio Amanah Rengat.

“Kami tidak mengetahui secara pasti, apa yang menjadi penyebab kami diserang. Kejadian itu kami alami setelah memasuki putaran kedua, setelah berhasil menang berhadapan dengan Sampan Datuk Panglime dari Desa Kampung Pulau,” ujar salah seorang warga Redang yang namanya tidak mau ditulis.

Akibat dilempar botol minum berisikan batu, Sampan Putri Bungsu Dubalang Hitam tidak lagi melanjutkan berpacu tanpa lawan menuju pancang finish. Para atlet sampan Putri Bungsu Dubalang Hitam sepakat untuk menepi ke pinggiran Sungai Indragiri.

Ketika sampan ditambatkan di bagian arah pancang start, atlet kembali ke camp yang berada tebing sekitar pertengahan arena pacu. Ternyata, di sekitar camp Sampan Putri Bungsu Dubalang Hitam sudah dihadang oleh sekelompok orang yang diduga dari Sampan Datuk Panglime Mabau. Sehingga penyerangan dengan menggunakan dayung tidak terelakkan lagi. “Atlet kami tidak bisa berbuat banyak hingga beberapa atlet terkena pukulan dari dayung,” katanya lagi.

Tidak sampai di situ, sampan Putri Bungsu Dubalang Hitam akhirnya didayung yang diduga pelaku penyerangan tadi menuju Desa Kampung Pulau yang persis berada di seberang Kota Rengat. Bahkan Sampan Putri Bungsu Dubalang Hitam sempat dibakar yang diduga menggunakan bahan bakar minyak.

Atas kejadian itu, pacu sampan di hari kedua terhenti. Di mana pacu sampan kali ini untuk mencari juara dengan sistem segitiga.

Penyerangan yang terjadi sudah ditangani oleh Kepolisian Resor (Polres) lnhu. “Ini perihal perselisihan dan perkelahian yang terjadi antara atlet Sampan Putri Bungsu Dubalang Hitam IKKS Inhu Desa Redang Kecamatan Rengat Barat dengan atlet Sampan Datuk Panglime Mabau Sahabat Herix Andina Gustiani CV Murni Jaya Desa Kampung Pulau Kecamatan Rengat,” ujar Kapolres Inhu, AKBP Dody Wirawijaya SIK melalui Kasubsi Penmas, Aipda Misran.

Kasubsi Penmas juga membenarkan adanya atlet yang mengalami luka diantaranya dialami oleh satu orang Desa Kampung Pulau. Kemudian dua orang atlet dari Desa Redang.

Salain itu, Aipda Misran juga menyebutkan bahwa akibat selisih paham, satu unit sampan yakni Putri Bungsu Dubalang Hitam IKKS Inhu Desa Redang, Kecamatan Rengat Barat mengalami rusak. “Saat ini situasi dalam keadaan aman dan kondusif dan sedang dalam upaya mediasi dengan memanggil Kepala Desa Desa Kampung Pulau dan Kepala Desa Redang serta masing-masing ketua sampan beserta dengan LAMR Inhu,” terang Misran.

Sementara itu, festival pacu sampan tradisional dibuka secara resmi oleh Bupati Inhu, Rezita Meylani Yopi SE pada Sabtu (8/7) kemarin. Dimana dua hari untuk sampan mini dan dua hari yakni Senin dan Selasa untuk sampan besar.

Pada saat pembukaan, juga ikut disaksikan oleh Wali Kota Pariaman Prof Dr H Genius Umar SSos MSi dan Bupati Kabupaten Padang Pariaman Suhatri Bur SE MM beserta istri. Dimana Wali Kota Pariaman dan Bupati Kabupaten Padang Pariaman datang ke Kabupaten Inhu, dalam rangka pelantikan dan pengukuhan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Persatuan Keluarga Daerah Pariaman (PKDP) Inhu periode 2022-2027.

Bupati Inhu, Rezita Meylani Yopi SE saat acara pembukaan menyebutkan bahwa festival pacu sampan tradisional akan dijadikan ajang tahunan. “kegiatan ini hendaknya dapat menjadi ajang silaturahmi untuk para atlet dayung dan masyarakat yang datang berkunjung. Kemudian melalui festival pacu sampan tradisional hendaknya dapat menjadi salah satu sarana peningkatan sektor ekonomi masyarakat sekitar selama kegiatan berlangsung,” sebut bupati saat acara pembukaan.(kas)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook