PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Kedai Kopi Kim Teng terkena masalah. Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru mencabut sertifikat laik sehat usaha kedai kopi legendaris itu, Senin (24/7). Laporan adanya keracunan masyarakat akibat menyantap makanan di sana dan temuan bakteri jamur di selai roti jadi penyebabnya. Tidak hanya itu, izin restoran kedai kopi tersebut diketahui sudah dua tahun mati, belum diperpanjang.
Kemarin (25/7), tujuh dari delapan outlet kedai kopi yang didirikan sejak tahun 1946 itu tidak beroperasi. Yakni di Mal SKA, Mal Ciputra, Transmart Pekanbaru, Plaza Senapelan, Rumah Sakit (RS) Awal Bros Sudirman, RS Awal Bros Panam dan di Jalan Senapelan. Satu-satunya yang tetap buka adalah di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II.
Pantauan di lapangan, saat Mal SKA buka sekitar pukul 10.00 WIB, hingga sekitar pukul 12.00 WIB, tak ada satu pun aktivitas di Kim Teng. Padahal di kiri dan kanannya semua restoran siap saji sudah ramai pengunjung.
“Biasanya pagi sekitar pukul 10.00 WIB sudah buka. Tapi sekarang tidak. Nggak tahu entah kenapa,” kata Adit (30), pelanggan Kim Teng yang menunggu kedai kopi itu buka, kemarin.
Diungkapkan, setiap hari pengunjung Kim Teng di Mal SKA selalu penuh. Baik pagi, siang dan sore. Setiap hari dia selalu membeli makanan dan minuman di kedai kopi tersebut. Namun setelah mengetahui penyebab ditutupnya kedai kopi itu ia merasa sangat kecewa.
“Saya tidak menyangka Kim Teng berkasus dan tega seperti itu. Padahal semalam ramai. Harapan saya semoga ini jadi pembelajaran bagi Kim Teng agar lebih baik lagi,” ucapnya.
Hal yang sama terlihat di Trans Mart Jalan Soekarno Hatta. Tak tak ada aktivitas. Hanya meja dan bangku kosong berjejer panjang. Menurut Wisman (21), pedagang roti yang berada di lokasi, biasanya sekitar pukul 10.00 WIB kedai kopi tersebut selalu buka dan ramai pengunjung.
“Baru kali ini tutup. Biasanya kalau tutup ada pemberitahuan yang di tempel karyawannya. Saat ini tidak ada,” kata Wisman.
Demikian juga di outlet RS Awal Bros Sudirman dan RS Awal Bros Panam. Sepi tidak seperti biasa. Hanya terlihat bangku-bangku yang diduduki beberapa keluarga pasien. Sejumlah keluarga pasien yang mau minum kopi pun terlihat kecewa.
“Tutup, semua kayaknya. Sudah tutup sejak pagi,”ujar Humas RSAB Pekanbaru, Reni.
“Dari pagi (kemarin, red) tidak ada aktivitas sejak adanya pemberitaan,”ujar Ojik, staf Humas RS Awal Bros Panam.
Satu-satunya yang masih beroperasi berada dalam kawasan Bandara SSK II Pekanbaru. Kedai kopi yang membuka stand dengan ukuran 5x4 meter ini tetap buka seperti biasa. Berada di pintu keluar kedatangan, kedai kopi ini masih ramai. Baik pengunjung yang baru tiba, maupun ingin berangkat. Sebagian tidak mengetahui Kim Teng ditutup.
“Saya belum mendengar informasi itu” ujar Suryono (55) yang akan berangkat ke Jakarta.
Selain masyarakat, petugas bandara, juga memesan satu cangkir kopi panas.
“Saya tahu informasinya, tapi saya pikir di sini tidak ikut ditutup” ujar Regi yang bertugas di bandara.
Saat di temui, pekerja Kim Teng megatakan dia belum mendapat arahan untuk menutup Kim Teng.
“Saya kurang tahu kalau itu. Saya hanya bekerja seperti biasa, masuk pukul 14.00 WIB sampai pukul 22.00 WIB,” ujar Yadi (19).
Kedai kopi Kim Teng yang berada dibandara ini hanya ada satu pegawai saja. Kedai kopi ini hanya menjual kopi serta minuman dingin. Etalase yang memiliki enam bagian, tiga di kiri dan tiga di kanan hanya menjual mi instan. Dari pihak pengelola Kim Teng menyebutkan outlet di bandara hanya menjual kopi.