SAMARINDA (RIAUPOS.CO) – Demi membayar indekos dan membeli perabotan rumah, Darwati tega menjual anaknya ke pria hidung belang. Korban bernama Cici (nama samaran), akhirnya melaporkan kasus itu ke Polresta Samarinda.
Berdasarkan laporan itu, polisi kemudian membekuk Darwati. Ketika ditangkap, ibu empat anak itu sedang bermesraan dengan pria sesama penghuni indekos di Gang 12 Jalan Tenggiri, Kelurahan Sungai Dama, Kecamatan Samarinda Ilir.
Sementara sehari sebelumnya, yakni Rabu (17/2/2016), aparat mengamankan Alfian (41) di Jalan PM Noor, Samarinda Utara. Alfian diketahui menyetubuhi Cici setelah menyepakati harga dengan Darwati. Alfian pun sempat berupaya kabur, namun polisi telanjur mengepungnya.
Kepada awak media, Alfian mengaku sudah dua kali menggagahi Cici. "Pertama bayar Rp700 ribu. Kedua, Rp300 ribu," jelas Alfian. Dia pun ditahan dengan sangkaan persetubuhan atas ulahnya itu.
Diakui Darwati, aksi human trafficking itu sudah dia lakoni sejak 2014. "Hampir setiap malam dapat pelanggan," ungkap Darwati. Bahkan, perempuan berstatus residivis kasus penganiayaan itu menyebut, sudah tak tahu berapa pria yang sudah meniduri anaknya. Sejak ditinggal mati suaminya, Darwati mulai menjajakan anaknya. "Saya juga didesak bayar sewa indekos dan ingin punya kipas angin. Makanya terpaksa seperti itu," ungkapnya.
Selain anaknya, dia juga menjaja diri untuk disetubuhi. Setiap penghasilan anaknya, Darwati kerap kebagian 50 persen.
Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Samarinda AKP Sekar Wijayanti menuturkan, terungkapnya kasus perdagangan manusia berkat peran keluarga. "Sejauh ini, kami baru mengambil keterangan pelaku. Untuk korban belum karena masih ketakutan," jelas Sekar. Selain itu, polisi sudah mengumpulkan bukti-bukti mengenai siapa saja yang sudah menjadi pelanggan Cici. (*/dra*/ndy/k9)
Sumber: Prokal/JPG
Editor: Hary B Koriun
