HUKUM & KRIMINAL

Sedang Tidur, Terduga Teroris Diringkus di Makam

Hukum | Selasa, 01 Maret 2016 - 21:19 WIB

Sedang Tidur, Terduga Teroris Diringkus di Makam
Ilustrasi.

MALANG (RIAUPOS.CO) – Dua terduga teroris di Desa Patokpicis, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Jawa Timur (Jatim) diringkus Tim Densus 88 Mabes Polri.

Kedua orang terduga teroris yang ditangkap dalam operasi senyap itu bersembunyi di makam keramat Mbah Setyo Setuhu yang berada di Dusun Keramat, Desa Patokpicis, Kecamatan Wajak, Senin pagi (29/2/2016).

Baca Juga :Setahun, Kejari Pekanbaru Tuntut Hukuman Mati 11 Terdakwa

Keduanya berinisial KW dan S. Saat penangkapan mereka tidak melakukan perlawanan, sedang tidur di sebuah gazebo di area makam.

Mereka kemudian langsung dibawa ke Mako Brimob Ampeldento Pakis, untuk menjalani pemeriksaan. Di tangan mereka diamankan tiga buah tas ransel.

Usai penangkapan, personel Densus 88 kembali melakukan penyisiran di lokasi penangkapan mencari barang bukti lainnya.

“Untuk barang bukti, semuanya sudah diamankan oleh Tim Penyidik Densus 88. Apa isi barang buktinya, nanti biar Mabes Polri langsung yang menyampaikan, karena semuanya masih proses penyelidikan,” terang Kapolres Malang AKBP Yudo Nugroho Sugianto dilansir Malang Post (Jawa Pos Group), Selasa (1/3/2016).

Yudo Nugroho menyebutkan, keduanya terduga teroris tersebut bukan warga Kabupaten Malang. Mereka berasal dari Jawa dan Sulawesi.

Informasi yang diperoleh Malang Post (Jawa Pos Group), terduga teroris berinisial S itu adalah Sulaiman berasal dari Kampung Anggrek, Jakarta serta inisial KW bernama Sujak asal Madiun.

Namun Kapolres Malang tidak menyebutkan, apa saja aktivitas yang dilakukan oleh kedua terduga teroris itu selama di makam keramat Mbah Setyo Setuhu.

Hanya saja, dia mengungkapkan, kedua terduga teroris itu bagian dari jaringan dari kelompok sebelumnya yang tertangkap di Kecamatan Karangploso dan Dau, kelompok Romli warga Desa Mulyoagung, Dau serta Ahmad Ridho, warga Perum Griya Permata Alam, Desa Ngijo, Karangploso. (agp/iil)

Sumber: Jawa Pos

Editor: Hary B Koriun









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook