Pertunjukan Seni ke Kampung-kampung
“Pertunjukan seni, tampaknya memang harus dekat dengan masyarakat pada hari ini. Tidak berjarak seperti halnya teater-teater tradisi pada masa dahulu. Meskipun diakui, ada banyak tantangan bagi para pekerja teater untuk mencapainya disebebkan berbagai tawaran kemajuan tekhnologi hari ini, “ ujar Hang Kafrawi ketika menyimpulkan hasil dari pementasan Mendu di dua kabupaten tersebut.
Sebab dirasakan betul, bahwa di daerah atau di kampung, sangatlah kurang pergelaran kesenian. Kalau pun ada, hanya terikat dengan acara-acara yang ditaja oleh instansi terkait yang rata-rata hanyalah dalam bentuk perlombaan. Hal ini juga menjadi pertimbangan Teater Matan untuk mengagendakan program mendatangi kampung-kampung dalam upaya mengenalkan teater tradisi Melayu yang salah satunya adalah Mendu. “Insyaalah, program itu sudah kami rancang, tinggal mencari kesempatan dan waktu yang tepat saja lagi,” ujar Hang Kafrawi.
Selain itu, disebutkannya juga bahwa karya seni yang dihasilkan haruslah dinikmati oleh masyarakat di mana karya itu dihasilkan. Sehingga semangat dan pesan yang terkandung dalam kesenian itu dapat semakin menambah rasa kecintaan terhadap kesenian dan daerah mereka masing-masing. “Kesenian adalah “roh” dari masyarakat. Dan roh itu harus terus diperkuat, kesenian salah satu memperkuat roh atau semangat itu,” tutup Hang Kafrawi. (jef)