Akui Salah Menyampaikan Fakta, Gigi Hadid Minta Maaf usai Diserang Selebritis Pro-Israel

Hiburan | Jumat, 01 Desember 2023 - 05:31 WIB

Akui Salah Menyampaikan Fakta, Gigi Hadid Minta Maaf usai Diserang Selebritis Pro-Israel
Gigi Hadid. (BUSINESSOFFASHION.COM)

NEW YORK (RIAUPOS.CO) - Artis sekaligus model kenamaan Gigi Hadid telah mengeluarkan permintaan maaf karena menuduh Israel sebagai 'satu-satunya negara di dunia yang menahan anak-anak sebagai tawanan perang'.

Gigi Hadid mengakui telah menyebarkan informasi yang salah dengan membagikan unggahan yang menghasut tersebut tanpa terlebih dahulu melakukan pengecekan fakta.


Dilansir dari New York Post, Kamis (30/11), Supermodel Amerika keturunan Palestina berusia 28 tahun ini, mulanya membagikan tuduhan yang berfokus pada kasus Ahmed Mansara.

Ahmed Mansara mengklaim 'diculik' oleh Israel. Tetapi sebenarnya ia terekam kamera sedang melakukan aksi penikaman brutal di Yerusalem Timur saat berusia 13 tahun. Hadid menghapus unggahan tersebut ketika menghadapi badai kemarahan para selebritis dan netizen Pro-Israel, yang kemudian menyampaikan permintaan maaf dalam dua slide postingan Instagramnya, pada hari Selasa (28/11).

"Penting bagi saya untuk berbagi cerita nyata tentang kesulitan yang telah dan terus dialami oleh warga Palestina, tetapi akhir pekan ini saya membagikan sesuatu yang tidak saya periksa faktanya atau pikirkan secara mendalam sebelum memposting ulang," tulis influencer tersebut kepada 79,1 juta pengikutnya.

Gigi Hadid mengatakan jika ingin menunjukkan bagaimana hukum internasional dilanggar oleh pemerintah Israel dan mengklaim bahwa seorang anak Palestina yang ditangkap oleh Pasukan Pertahanan Israel akan diperlakukan secara berbeda dengan anak Israel yang dituduh melakukan kejahatan yang sama.

"Sayangnya, saya menggunakan contoh yang salah untuk menyampaikan hal itu, dan saya menyesalinya," ujar Gigi Hadid.

Supermodel ini kemudian melanjutkan dengan mengatakan bahwa ia mengutuk kekerasan terhadap semua orang.

"Menyerang manusia manapun, yang tentu saja termasuk orang Yahudi, TIDAK BENAR. Menyandera orang yang tidak bersalah, TIDAK BENAR. Menyakiti seseorang KARENA mereka adalah orang Yahudi, TIDAK BENAR. Itu salah," katanya.

"Menginginkan kebebasan dan perlakuan yang manusiawi bagi warga Palestina dan menginginkan keamanan bagi warga Yahudi, keduanya bisa menjadi hal yang penting bagi orang yang sama, termasuk saya sendiri," jelasnya.

Namun, Hadid menuduh Israel terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia.

"Telah didokumentasikan dengan baik oleh organisasi-organisasi hak asasi manusia yang kredibel bahwa telah terjadi penganiayaan sistemik terhadap rakyat Palestina oleh pemerintah Israel," tulisnya.

Hadid mengatakan jika dirinya memahami isu-isu sejarah seperti itu karena hal tersebut merupakan sejarah keluarganya sendiri, orang - orang Palestina  yang terpaksa meninggalkan Tanah Air mereka pada akhir tahun 1940-an.

Selain itu, Hadid juga menyadari dengan kekuatan platformnya terdapat tanggung jawab yang sangat besar.

"Saya manusia biasa dan saya membuat kesalahan. Tapi saya juga bertanggung jawab atas kesalahan-kesalahan itu," katanya.

"Saya tidak mendukung penyebaran informasi yang salah, dan selalu mengutuk penggunaan gerakan Palestina Merdeka sebagai pembenaran untuk anti-Semitisme," katanya.

Hadid melanjutkan jika ia berhutang pada dirinya sendiri dan para pengikutnya, untuk mengumpulkan pemikirannya dan membagikannya dengan cara yang lebih konstruktif.

"Terus berdoa untuk kembalinya semua sandera dengan selamat serta perdamaian dan keamanan bagi masyarakat Gaza dan Israel," lanjutnya.

Unggahan Gigi Hadid menuai kritikan pedas, salah satunya dari Scooter Braun. Gigi Hadid dituduh  telah membagikan informasi yang salah kepada jutaan pengikutnya.

"Saya tahu orang-orang bermaksud baik, tetapi ketika Anda mengatakan seorang anak diculik padahal ternyata yang diculik adalah seorang remaja yang keluar dan menikam dua warga sipil tak berdosa secara acak, termasuk seorang anak berusia 12 tahun, di depan kamera, dan kemudian mengatakan 'Saya ingin menikam orang Yahudi'. Mari kita luruskan fakta-fakta yang ada sebelum kita memposting ke 78 juta orang," tulisnya.

 

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook