Identifikasi Lahan Terbakar
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei juga datang langsung ke Dumai untuk melihat kondis kebakaran hutan dan lahan. Ia meminta agar lahan yang terbakar diidentifikasi mulai dari berapa luas sehingga siapa pemilik..
‘’Kami meminta dilakukan identifikasi tempat yang terbakar, dimana letaknya, siapa pemiliknya, nanti akan diproses secara hukum oleh pihak kepolisian,’’ tambahnya.
Ia mengatakan saat ini dengan kondisi Riau sudah ditetapkan siaga darurat karhutla, untuk itu BNPB menyiagakan sebanyak tujuh helikopter. ‘’ Dari BNPB Pusat ada empat heli dua dipekanbaru dan dua dumai, dan tiga hel bantun dari PT Sinar Emas,’’ tuturnya.
Tim Gabungan Masih Siaga
Walaupun titik api sudah tidak ada lagi di Kota dumai. Tim gabungan terdiri dari Polri, TNI, BPBD, Manggala Agni dan masyarakat peduli api terus bersiaga. Saat ini tim melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara membakar. Selain itu dilahan-lahan gambut yang ada tim membuat kanal-kanal air dan embung air. Hal itu dilakukan supaya lahan gambut tidak kering serta jika terjadi kebakaran lahan akses dengan sumber air lebih dekat.
250 Ha Lahan Terbakar Sejak Januari
Badan Penanggulangan bencana daerah (BPBD) mendata sekitar 250 ha lahan sudah terbakar sejak Januari hingga Maret ini. Kondisi Karlahut yang cukup luas ini tentunya menjadi Pekerjaan Rumah (PR) bagi pemerintah serta instansi terkait, pasalnya jika tidak segera di tangani, bukan tidak mungkin kejadian 2015 lalu terulang kembali.
Kepala BPBD Dumai, Tengku Izmet mengatakan kebakaran lahan banyak terjadi dilokasi lahan gambut tersebar dibeberapa kecamatan seperti Sungai Sembilan, Medang Kampai, Dumai Timur, Dumai Barat, dan Bukit Kapur. ‘’kebakaran lahan tersebut banyak disebabkan oleh masyarakat yang membuka lahan dengan cara membakar, padahal sudah berulang kali diperingatkan, dilakukan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak membakar lahan,’’ tuturnya.***