MENELUSURI PENINGGALAN PERANG DUNIA II DI KUANTAN SINGINGI

Jalur Kereta Api Maut Zaman Jepang Tinggalkan Duka

Feature | Sabtu, 19 Oktober 2019 - 10:27 WIB

Jalur Kereta Api Maut Zaman Jepang Tinggalkan Duka
TEROWONGAN: Peneliti Selandia Baru Jammie Vincent Farrel (dua kiri) bersama Ketua Genpi Riau Osvian Putra (kiri) dan Kasubag Destinasi Pariwisata Disparbud Kuansing Nasjuneri Putra (kanan) saat berada di terowongan kedua rel kereta api yang dibangun pada zaman Jepang di pinggiran Sungai Ngawan, Desa Koto Kombu, Hulu Kuantan, Kuansing, Sabtu (12/10/2019).(JUPRISON/RIAU POS)

"Peninggalan pertama kami lihat ada tapak pondasi sebagai bantalan rel di daerah Klumpang Koto Kombu. Kemudian, ada pondasi jembatan di muara Sungai Sumpu Desa Koto Kombu," ungkapnya.

Rombongan juga melihat langsung peninggalan sisa rel kereta api tersebut. Mereka menemukan pondasi jembatan di Sungai Sipitung Koto Kombu. Tidak hanya itu, rombongan menemukan terowongan di kawasan Sionggang sepanjang 20 meter. Perjalanan dilanjutkan, ditemukan lagi terowongan kedua di sekitaran Sungai Ngawan.  "Ini konon juga sebagai tempat pertemua pekerjaan rel kereta api itu," ungkapnya lagi.


Setibanya di kawasan terowongan kedua yang panjangnya kisaran 100 meter, Nasjuneri melihat terowongan gelap dan sudah tergenang air sedalam 2 meter. Apalagi pintu terowongan tertutup longsor.  “Maka kami tidak bisa masuk dan mengukur panjangnya, tapi kisaran 100 meter lebih,” katanya. Sedangkan terowongan kereta api di kawasan Sionggang, kata Nasjuneri, letaknya di Koto Kombu. Persis terletak di atas tebing pinggiran sungai menuju Padang Tarok, Sijunjung.

"Terowongan ini panjang aslinya sekitar 20 meter dengan lebar 5 meter. Akan tetapi sebagian terowongan ini, tepat pada pintu masuk telah roboh dimakan zaman. Akhirnya tinggal 16,3 meter yang tersisa," katanya.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook