BBC ULAS KHUSUS ISU DI BALIK JEREBU

Kabut Asap, Korupsi, Eh...Ada Nama Gubri

Feature | Sabtu, 17 Oktober 2015 - 19:22 WIB

Kabut Asap, Korupsi, Eh...Ada Nama Gubri
Kabut asap sangat pekat menyelubungi kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah Sabtu (17/10) ini sehingga udara berwarna sepertiini. Foto diambil pukul 12.00 waktu setempat.(EVELLA FM /BBC)

LONDON (RIAUPOS.CO) - Ada korupsi di balik kabut asap Indonesia. Itulah judul artikel yang diturunkan laman BBC Indonesia yang ditulis wartawannya Rebecca Henschke yang terbit Sabtu (17/10) petang ini.

Menariknya, pada bagian pembuka, dikutip penggalan transkrip percakapan mantan Gubernur Riau Annas Maamun dengan petugas KPK. Berikut kutipan lengkap isi artikel tersebut:

Baca Juga :Terkait Aset di Sejumlah Daerah, Firli Bahuri Dicecar dengan Sejumlah Pertanyaan oleh Polisi

Kabut asap yang berasal dari kebakaran lahan gambut terus menyelimuti sejumlah daerah di Indonesia hingga ke negara-negara tetangga. Untuk mengatasinya, Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan pencabutan izin konsesi perusahaan-perusahaan yang kedapatan membakar hutan dan lahan. Namun, hal krusial penyebab kebakaran yang luput dari perhatian ialah korupsi.

Pada September 2014, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Gubernur Riau, Annas Maamun, setelah pria berusia 72 tahun itu menerima uang suap dari pengusaha sawit.

Sebuah video penangkapan Annas memperlihatkan pria tersebut duduk dengan canggung di antara tumpukan uang kertas.

"Apakah uang ini milik Anda?"tanya petugas KPK.

"Ya," jawab Annas.

"Dari mana Anda memperolehnya?" tanya sang petugas KPK lagi.

"Bonus Tahun Baru,"kata Annas.

Ketika kasus Annas Maamun digelar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi di Bandung, jawaban tersebut tidak dipercaya hakim. Annas pun dijatuhi hukuman penjara selama enam tahun, pada Juni lalu.

Dalam rangkaian sidang, terungkap bahwa uang yang diperoleh Annas berasal dari pebisnis sawit, Gulat Medali Emas Manurung, yang kala itu merupakan Kepala Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia cabang Riau.

Uang dari Gulat dimaksudkan agar Annas mengalih fungsi kawasan hutan menjadi perkebunan sawit di Kabupaten Kuantan Singingi seluas 1.188 hektare dan di Kabupaten Rokan Hilir seluas 1.214 hektare.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook