Kematian sembilan ekor kucing dan sepuluh ekor lainnya sekarat di sebuah tempat penitipan hewan peliharaan di Kota Penanbaru menghebohkan jagat maya. Sang pemilik yang belum diketahui keberadaannya kini terancam pidana.
Laporan HENDRAWAN KARIMAN dan JOKO SUSILO, Pekanbaru
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Sebuah video yang diunduh akun CintaSatwaRiau memperlihat betapa mengenaskan kondisi belasan kucing di rumah penampungan yang berada di Jalan Purwodadi Ujung, Kelurahan Sidomulyo Barat, Kecamatan Tuah Madani.
Kondisi tersebut diketahui pertama kali oleh Komunitas Cinta Satwa Riau yang mendapat informasi dari warga sekitar. Warga mencium ada bau busuk dari rumah yang diketahui sebagai tempat penampungan hewan tersebut.
Melihat kejadian tersebut, Ketua Komunitas Cinta Satwa Riau Yamin kemudian melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Tampan. Kapolsek Tampan, Kompol I Komang Aswatama saat dikonfirmasi wartawan melalui Kanit Reskrim AKP Aspikar membenarkan laporan tersebut. Polsek Tampan sudah memeriksa beberapa orang saksi, termasuk orang tua pemilik tempat penampungan kucing tersebut.
"Mengenai kasus hewan kucing yang terbengkalai dan banyak ditemukan sudah mati membusuk, sedang kami proses dan dalam lidik," kata AKP Aspikar saat dikonfirmasi, Senin (3/10).
Atas perbuatan tersebut, terduga pelaku menurut AKP Aspikar terancam hukuman pidana. Dari pemeriksaan awal, pemilik rumah diduga telah melanggar pasal 302 KUHP.
"Jika perbuatan tersebut mengakibatkan sakit pada hewan lebih dari sepekan, atau cacat atau
menderita luka-luka berat lainnya, atau mati, maka pemilik penangkaran hewan tersebut terancam pidana penjara paling lama sembilan bulan atau pidana denda paling banyak Rp3 juta juga. Ada unsur penganiayaan hewan pada kejadian ini,"’ tambah AKP Aspikar.
Atas kejadian tersebut, masyarakat atau warga sekitar yang merasa pernah menitipkan hewan peliharaannya diminta untuk segera menjemput. Adapun 10 hewan yang selamat dan sempat dalam kondisi sekarat langsung dibawa ke klinik hewan.
Dikenal Penyayang Kucing
Sementara itu, Senin (3/10), Riau Pos mendatangi rumah Yeni di Perumahan Primkopad, Jalan Purwodadi Ujung. Warga setempat memanggilnya Yeni. Ia bernama lengkap Fitriyeni. Rumah berwarna hijau terang itu terlihat sepi.
Rumahnya berpagar setinggi satu meter yang juga berwarna hijau selaras dengan warna di tembok rumah. Ada garis polisi yang terpasang mengelilingi pagar.
Saat Riau Pos tepat berada di depan rumah itu, di luar pagar, menyeruak bau busuk. Juga bau kotoran kucing, meski beberapa hari lalu TKP itu sudah dibersihkan.
Sampah terlihat menumpuk di beberapa sudut teras rumah. Dibersihkan tetapi sampah tidak dibuang alias dibiarkan menumpuk. Lantai teras itu juga sangat kotor sekali. Noda hitam dan noda kecoklatan terlihat menempel di sana-sini. Juga menempel di dinding tembok dan menempel di beberapa sudut lantai.
Menurut warga, saat masih ada Yeni, lingkungan rumah itu cukup bersih. Tidak sekotor saat ini.
Sejak Yeni pergi dan tak kembali, kucing-kucing yang ada di rumah tersebut menjadi terlantar. Hingga akhirnya, sembilan ekor kucing mati di rumah tersebut. Sepuluh dalam kondisi tidak sehat alias sekarat.
Kini rumah tersebut benar-benar sepi. Tak ada lagi kandang kuncing di samping rumah. Kucing-kucing yang masih hidup telah dibawa dan diselamatkan oleh komunitas pecinta hewan.
"Fitriyeni penyayang kucing. Ia mau mengasuh dan mengurus kucing-kucing terlantar. Kucing yang ada di jalan-jalan itu ia pungut dan ia urus sendirian, semampunya. Ia berumur sekitar 30 an dan masih lajang sepertinya, karena ia tinggal sendirian di rumah orang tuanya yang bernama Bu Gus itu," ungkap Upik, tetangga depan rumah Yeni saat ditemui Riau Pos.
Upik mengaku tidak bisa memperkirakan atau menyalahkan Yeni karena matinya beberapa kucing dan ada juga yang terlantar. Apakah itu karena disengaja Yeni atau tidak. Sebab yang ia tahu, Yeni seorang yang baik dan bersedia mengasuh kucing terlantar yang ada di jalanan. Bahkan merawatnya.
Warga memperkirakan matinya kucing-kucing itu karena tidak diberi makan, sebab penghuninya juga tidak datang ke rumah itu dan tidak tahu di mana keberadaannya .
"Mungkin karena kucing sakit dan tak diberi makan. Sebab penghuninya saja tidak kelihatan di rumah, mungkin kucing-kucing itu kelaparan. Ya bisa saja kan penghuni rumah lagi ada permasalahan sehingga tak terlihat lagi," tambah warga lainnya yang mengaku bernama Dies.***