Djoko menjelaskan, alasan tidak mengabulkan permintaan Eko agar tak ada anak emas di Pelatnas. Dalam perekrutan pelatih, kata Djoko, terdapat beberapa kriteria di antaranya rekam jejak dan sertifikasi.
Meski Lukman bersertifikat internasional, Djoko menyebutkan itu bukan jaminan bakal mampu bekerja sama dengan jajaran pelatih lain.
"Pelatih kita belum punya sertifikat menghasilkan macam-macam prestasi. Ada yang bersertifikat internasional, dipakai negara lain, ternyata bikin onar," ucap dia.
Lukman yang langganan melatih timnas angkat besi Indonesia mulai tersingkir setelah Olimpiade London 2012. Saat itu, dia tengah mempersiapkan lifter untuk Asian Games XVII di Incheon, Korea Selatan 2014. Lukman dianggap bersalah karena mengizinkan lifter Malaysia ikut latihan bersama timnas tanpa restu Persatuan Angkat Besi, Angkat Berat, dan Binaraga Seluruh Indonesia (PABBSI).
“Saya akui kesalahan. Saat itu, saya pikir itu biasa karena lifter Malaysia sering berlatih dengan lifter daerah Bekasi,” kata Lukman dari Bangkok, Thailand, Rabu, 14 April..
Lukman, kelahiran Lampung 7 Juli 1966 yang sejak 2018 menjadi pelatih kepala timnas angkat besi Thailand, merasa tidak diberi kesempatan untuk mengklarifikasi masalahnya. Ia langsung diberi sanksi tegas tidak boleh lagi menangani tim nasional maupun daerah.
“Ada yang menjelek-jelekkan saya dengan tujuan ingin menggantikan posisi saya," ujar pelatih yang menulis surat pengunduran diri dari Pelatnas pada 28 Mei 2014 itu. Ia lalu menjadi pelatih kepala timnas angkat besi Malaysia 2014-2016.
Komite Olimpiade Indonesia atau National Olympic Committee (NOC) Indonesia akhirnya turun tangan menengahi masalah. Sekretaris Jenderal NOC Indonesia, Ferry Kono, melalui e-mail, 8 April 2021, menjelaskan NOC Indonesia memutuskan memanggil Lukman, pelatih yang diinginkan Eko. Untuk membayar Lukman, NOC Indonesia mencari sponsor.
Jalan tengah itu kini terbukti telah jadi jalan sukses. Eko Yuli Irawan mampu mempersembahkan medali perak di cabang angkat besi Olimpiade Tokyo.
"Alhamdulillah. Terima kasih saya kepada Allah Swt, keluarga saya, organisasi olahraga yang membesarkan saya, dan orang-orang yang selama ini bersikap positif atas diri saya dan membantu saya dalam banyak hal," ujar Eko Yuli setelah meriah perak di Tokyo.
Sumber: JPNN/News/Tempo/Berbagai Sumber