KETAHANAN ENERGI

Ingin Nuklir Masuk Pengembangan Energi Terbarukan

Ekonomi-Bisnis | Selasa, 29 Desember 2015 - 00:13 WIB

Ingin Nuklir Masuk Pengembangan Energi Terbarukan
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), bisa menjadi sebuah akternatif. (MIRROR)

Lebih lanjut dia menjelaskan, saat ini EBT non nuklir memang masih menjadi primadona. Sebab, tidak terlalu mendapat perlawanan dari penduduk setempat saat akan dibangun. Selain itu, pemerintah juga belum membuat peta jalan bagi pembangunan PLTN di Indonesia.

’’Kami tinggal menunggu instruksi Presiden. Kalau sudah mengatakan go nuclear, kami bisa langsung menggarapnya,’’ ujar Maritje. Dalam Kebijakan Energi Nasional (KEN) sendiri, nuklir sudah masuk sebagai alternatif di antara EBT lainnya.

Baca Juga :Rusia Buka Suara Terkait Adanya Menteri Israel Ancam Gunakan Senjata Nuklir di Gaza

Terpisah, Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) terus melakukan survei atas respons masyarakat terhadap rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN). Setiap tahun, tingkat dukungan masyarakat terhadap pembangunan pembangkit ramah lingkungan itu diklaim terus mengalami kenaikan.

Pada riset tahun ini, dilaksanakan dalam rentang Oktober hingga Desember dengan mengambil responden sebanyak 4 ribu orang. ’’Respondennya tersebar di seluruh Indonesia. Dari 34 provinsi,’’ kata Kepala Batan Djarot Sulistyo Wisnubroto di kantor Batan, Kuningan, Jakarta, kemarin.

Djarot mengatakan, hasil jajak pendapat tahun ini mencatat sebanyak 75,3 persen responden menyambut baik atas rencana pembangunan PLTN. Catatan itu disebutnya lebih bagus dibandingkan survei serupa pada beberapa tahun lalu. Misalnya, pada 2014 yang 72 persen dan 2013 tercatat 64,1 persen.

Menurut Djarot, popularitas PLTN sempat jatuh sampai 49,5 persen pada 2011. Itu dikarenakan adanya kecelakaan yang terjadi pada reaktor nuklir di Fukushima, Jepang.

Dari survei itu, masyarakat yang setuju pembangunan PLN karena mampu menghasilkan daya listrik besar. Sehingga bisa menjamin keamanan pasokan listrik nasional.

’’Selain itu, PLTN merupakan pembangkit yang cenderung lebih ramah lingkungan,’’ katanya.

Alasan lainnya, masyarakat yakin kalau harga tarif dasar listrik bisa lebih murah karena Indonesia tidak lagi kekurangan pasokan. Sedangkan masyarakat yang masih keberatan, masih mempersoalkan keamanan PLTN. Kecelakaan dalam pengoperasian PLTN memang bisa fatal karena adanya radiasi.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook