SEOUL (RIAUPOS.CO) - Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol pada Selasa mengatakan aliansi dengan Amerika Serikat (AS) telah ditingkatkan menjadi "aliansi berbasis nuklir" berdasarkan kesepakatan dengan Presiden AS Joe Biden guna memperkuat komitmen Washington terhadap Korsel, dikutip dari Antara, Selasa (6/6/2023).
Presiden Yoon membuat pernyataan itu selama pidato Hari Peringatan di Pemakaman Nasional Seoul, mengacu pada Deklarasi Washington yang diadopsi pada pertemuan puncaknya dengan Biden di Washington pada April.
Deklarasi tersebut mencakup langkah-langkah untuk memperkuat komitmen "pencegahan yang diperluas" AS untuk membela Korsel dengan segala kemampuannya, termasuk senjata nuklir.
"Presiden Biden dan saya bersama-sama mengumumkan Deklarasi Washington pada April, yang secara dramatis memperkuat eksekusi aset nuklir AS dalam upaya pencegahan yang diperluas," kata Yoon.
"Aliansi Korsel-AS saat ini telah ditingkatkan menjadi aliansi berbasis nuklir."
Yoon mencatat bahwa Korea Utara (Korut) sedang meningkatkan kemampuan nuklir dan rudalnya dan melegalkan penggunaan senjata nuklir.
"Pemerintahan dan militer kami akan mempertahankan kehidupan dan keselamatan rakyat kami dengan membangun postur keamanan yang kuat berdasarkan aliansi Korsel-AS yang lebih kuat dari sebelumnya," katanya.
Yoon dan Ibu Negara Kim Keon Hee menghadiri upacara pemakaman jasad tentara perang Korea Kim Bong-hak menjelang upacara Hari Peringatan.
Prajurit kelas swasta pertama (PFC) itu meninggal selama Pertempuran Bloody Ridge pada September 1951 tetapi jasadnya ditemukan pada tiga waktu berbeda di di lokasi terpisah antara 2011 dan 2016.
Jasad tersebut diidentifikasi sebagai jasad Kim pada Februari dan dimakamkan pada Selasa bersama jasad adik laki-lakinya, yang juga meninggal selama Perang Korea.
"Kedua bersaudara itu bersatu kembali setelah menjadi jasad 73 tahun setelah mereka ambil bagian dalam Perang Korea untuk mempertahankan kebebasan Tanah Air mereka," kata Yoon.
"Namun, jasad-jasad banyak korban perang masih belum dapat dikembalikan ke keluarga mereka."
Yoon mengatakan 160 ribu tentara Korsel meninggal selama perang tetapi jasad dari 120 ribu di antaranya belum ditemukan.
"Pemerintah akan bekerja sampai akhir sehingga para pahlawan yang gugur ini dapat kembali ke keluarga mereka," katanya.
"Kami juga akan terus bekerja untuk membawa jasad para martir patriotik yang meninggal di luar negeri saat memperjuangkan kemerdekaan kita."
Yoon mencatat bahwa Kementerian Veteran ditingkatkan statusnya menjadi kementerian dengan pelayanan penuh pada Senin.
Dia juga berjanji untuk menangani para pahlawan bangsa dengan lebih baik, mengatakan bahwa sudah menjadi tanggung jawab negara untuk mengingat dan memperlakukan dengan hormat para pahlawan berseragam. Mereka termasuk tentara, petugas polisi dan petugas pemadam kebakaran, yang memberikan segalanya untuk melindungi bangsa dan rakyat.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman