“Tidak hanya saya mendapatkan pengetahuan tentang bisnis dan pemasaran, tapi saya percaya bisa menjadi seorang perempuan pemimpin yang dapat memberikan manfaat bagi banyak orang di sekitarnya. Saya terinspirasi oleh beragam kisah sukses dan inovasi dari para perempuan pemilik UMKM lainnya yang saya temui di program ini,” kata Tiurlan.
Mimpi Tiurlan untuk GKN Jahe Merah Instan adalah menjadi produk unggulan ekspor dalam lima tahun ke depan. Ia bercita-cita memiliki pabrik dan food truck yang menjual produknya di Kawasan Danau Toba, Sumatera Utara.
Camilan Twinny
Berasal dari keluarga yang tidak mampu, Dwi Apriliana dan saudara kembarnya yang saat itu masih duduk di bangku SMA, memulai langkah pertama mereka sebagai pengusaha dengan menjual nasi, petis, dan keripik di lingkungan sekolahnya. Ketika melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi, mereka berjualan berbagai macam produk untuk bertahan hidup dan membiayai kebutuhan sehari-hari. Dana beasiswa yang mereka terima belum cukup untuk mencukupi semua kebutuhan mereka dan keluarga. Dalam situasi ini, mereka menemukan passion dalam dunia wirausaha.
Dengan semangat yang semakin mantap, mereka melahirkan Camilan Twinny sebagai usaha pertama mereka setelah lulus kuliah tahun lalu. Ide ini muncul setelah mereka mengamati realitas di masyarakat sekitar. Mereka melihat fluktuasi harga singkong yang memberatkan petani, eksklusi sosial yang dialami oleh pengrajin tiwul di Lampung, dan penurunan minat generasi muda terhadap produk tiwul. Dalam perjalanan ini, ada empat hal yang menjadi acuan bagi mereka: mental yang kuat, pembelajaran bisnis yang berkesinambungan, kerja sama dengan tim yang tepat, dan modal usaha.
Sebelum bergabung dengan program Sisberdaya dari DANA Indonesia, pengusaha ini menghadapi tantangan besar dalam meyakinkan diri sendiri untuk memulai usaha Camilan Twinny. Banyak orang mengharapkan Dwi dan saudaranya untuk mendapatkan pekerjaan konvensional, tetapi dia memilih jalur berwirausaha.
Meskipun beberapa orang mungkin meremehkan pilihan ini dan menganggapnya hanya sebagai "kegiatan sampingan" bukan "pekerjaan" sejati, bergabung dengan program Sisberdaya memberikan kepercayaan diri yang lebih besar. Melalui program ini, pengusaha ini semakin yakin bahwa dia bisa membuktikan kepada mereka yang meragukan kemampuannya. Di sekitarnya, lingkungan tempat tinggalnya, jarang terdapat generasi muda dengan visi menjadi pengusaha. Namun, hal itu justru memotivasinya untuk menjadi inspirasi bagi teman-teman sebayanya.
Dwi dan saudaranya mengetahui program Sisberdaya dari DANA Indonesia melalui aplikasi saat melakukan transaksi. Setelah membaca dengan seksama, dia langsung mendaftar karena tertarik dengan alur programnya. Dia percaya bahwa program ini akan memberikan wawasan yang berharga bagi perkembangan usahanya.
Program Sisberdaya dari DANA Indonesia telah membantu Dwi membuka wawasannya dalam mengembangkan usahanya. Melalui program ini, dia mendapatkan pengetahuan tentang bagaimana cara mengelola dan mengembangkan bisnis. Materi seperti pembuatan NIB, pemasaran digital, dan sistem pendukung usaha diberikan dalam waktu 1 bulan. Program ini membuat Dwi semakin sadar bahwa dunia bisnis memerlukan persiapan yang matang. Dari program ini, dia mendapatkan gambaran jelas tentang cara untuk mengembangkan Camilan Twinny.
“Saya sekarang jadi lebih semangat, produktif, berani, dan membuat rencana yang lebih terstruktur untuk memanfaatkan waktu dengan baik. Saya telah membuat banyak rencana dan tujuan untuk kedepannya, baik yang besar maupun yang kecil, dalam hitungan bulan dan tahun untuk Camilan Twinny,” ungkap Dwi. Dia juga lebih sering melakukan evaluasi terhadap konten pemasaran, branding, pembukuan, modal usaha, dan beragam aspek bisnis lainnya.(rls/egp)
