SEMANGAT “CULUT” DARI PEKANBARU TEROBOS HINGGA LUAR RIAU

Novi UKM Mitra Alfamart

Ekonomi-Bisnis | Jumat, 21 September 2018 - 15:27 WIB

Novi UKM Mitra Alfamart
PRODUKSI: Culut diproduksi usaha rumahan terus berkembang setelah menjalin kemitraan dengan Alfamart. (ALFAMART FOR RIAU POS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Culut sudah beredar di seantero toko oleh-oleh di Pekanbaru, bahkan produknya sudah terpajang  di sejumlah toko modern, termasuk di Alfamart di  seluruh  Provinsi Riau. Bahkan merambah ke Batam, Medan serta menerobos di seluruh  jaringan  minimarket  tersebut  di seluruh Provinsi Sumatera  Utara.

Culut yang dibuat oleh Usaha Mikro Kecil (UMK) asal Lota Pekanbaru, Novi  Kurniati (39) adalah sejenis stik keriting yang berbahan tepung terigu, telur dan minyak nabati. Culut buatan  asal Pekanbaru ini diminati beragam kalangan, selain rasanya renyah dan lembut,  tampilan kemasannya pun menarik. Tak heran permintaan penganan yang  dikemas 150 gr per bungkus tersebut tak pernah sepi order. Diproduksi di  kawasan Jalan Dahlia Pekanbaru, Novi harus memenuhi suplai berbagai toko termasuk komitmen suplai  ke toko modern Alfamart.

Baca Juga :Bank Mandiri dan OttoDigital Berkolaborasi

“Untuk memenuhi  pesanan permintaan toko oleh-oleh dan suplai ke toko modern, saat ini  saya dibantu 11 orang karyawan produksi, mengingat komitmen pengiriman yang harus dipenuhi,” papar ibu tiga anak ini yang di awal usaha dibantu oleh 3 orang karyawan.

Usaha  Novi  yang  semangat untuk memasarkan produk usaha rumahan tersebut, tak  terbilang  gampang,  perlu ketekunan dan keseriusan untuk menekuninya. Tak ada kamus sungkan apalagi gengsi, menjajakan dengan menitipkan penganan culut  dari satu toko oleh-oleh ke toko lainya, termasuk penolakan, sudah jadi bagian  dari  rintisan  usahanya.

Jika ada toko yang tidak menerima produknya, bukan menyerah, justru melecut dirinya, untuk tahu sebab mengapa sampai  barangnya  ditolak,  dengan demikian dirinya tahu harus seperti apa proses perbaikan produknya.

Usaha tak kenal  lelah  ternyata membuahkan hasil,  kerja samanya dengan berbagai toko oleh-oleh serta  toko modern meningkatkan omzet produksi culutnya. Kemitraannya   dengan  Alfamart  disyukurinya  sebagai  berkah, mengingat  hal  tersebut  sebagai  langkah memulai untuk menaikkan produksi Culut,  termasuk  menjadikannya  percaya  diri,  untuk bermitra dengan toko modern lainnya.

Jika ada anggapan bekerja sama dengan toko modern dirasakan berbelit-belit, Novi menampik hal tersebut, bermitra dengan Alfamart justru menjadikannya  menjadi lebih paham bagaimana proses produksi dan pengiriman yang tepat waktu, serta pemasaran dan strategi produknya agar bisa diterima di masyarakat.

Bercerita mengenai awal mulainya usaha membuat Culut,  Novi menuturkan jika usaha  dimulai  karena  kepepet. Sepeninggal wafat suaminya pada medio 2014 silam,  perempuan  berhijab  ini  mau  tak  mau harus menjadi single parent membiaya  anak-anak nya  yang  masih  kecil-kecil. Memilih meneruskan dan mengembangan usaha pembuatan Culut yang sudah dirintis oleh ibu kandungnya. Karena  melihat  potensi  untuk dikembangkan.

“Culut yang dibuat ibu saya, pemasaranya masih  terbatas.  Sehingga, terbitlah tantangan untuk mengembangkan Culut, setidaknya dapat menopang ekonomi saya dan anak-anak,” paparnya.

Jika saat ini pemasaran produk Culut sudah berkembang. Bukan berarti Novi hanya berpangku tangan.  Justru tantangan semakin besar, karena mempertahankan jauh lebih sulit. Beragam cara ditempuhnya agar produk culut agar bisa terus diterima masyarakat, di antaranya dengan inovasi. Kini Culut sudah hadir dalam inovasi beberapa varian rasa, di antaranya Culut rasa keju dan rasa tiramisu, termasuk pula kemasan yang lebih menarik.(rio/ifr)

(Laporan Marrio Kisaz, Pekanbaru)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook