EKONOMI-BISNIS

Hadapi Pandemi, UMKM Perlu Pembiayaan Sehat

Ekonomi-Bisnis | Senin, 21 Juni 2021 - 10:27 WIB

Hadapi Pandemi, UMKM Perlu Pembiayaan Sehat
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengunjungi peserta webinar yang mengikuti secara luring di Rumah BUMN di Jawa Tengah dan Jogjakarta, kemarin. (ISTIMEWA)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Kolaborasi berbagai pihak menjadi kunci utama penguatan sektor ekonomi terutama UMKM. Kolaborasi dan sinergi selain sebagai penguatan juga salah satu upaya agar UMKM bisa memperoleh pembiayaan yang sehat.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto tampak hadir mengunjungi peserta webinar yang mengikuti secara luring di Rumah BUMN. Ia menyinggung kondisi pandemi Covid-19 dan minta agar wilayah-wilayah yang berkategori merah untuk lebih mempertebal Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro.


"Memang seluruh pihak harus bersinergi bersama, sehingga UMKM yang perlu pembiayaan mendapatkan porsinya sesuai kondisi di masa pandemi ini," kata Airlangga. Sementara itu di sisi lain, Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto menegaskan di sela-sela webinar hybrid (offline dan online) yang bertajuk "Penguatan UMKM Ciptakan Stabilitas Ekonomi di Jawa Tengah dan DIY", dengan narasumber dari Kementerian Investasi RI, Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama RI dan BRI di Yogyakarta.

"Perlu kolaborasi dari berbagai lembaga atau instansi untuk mempermudah dan memperluas akses pelaku UMKM agar mendapatkan pembiayaan yang sehat. Upaya pemberdayaan UMKM yang lebih masif sangatlah beralasan karena keberadaan UMKM berkontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Bruto Indonesia," ungkap Catur.

Ia menjelaskan kontribusi sektor usaha tersebut mencapai sekitar 61 persen. Adapun porsi usaha mikro menempati posisi terbesar yaitu lebih dari 36 persen dari total PDB Indonesia. Terdapat lebih 64 juta unit UMKM yang mampu menyedot sekitar 97 persen dari total tenaga kerja di Tanah Air. Karena itu Presiden Jokowi beberapa waktu lalu minta agar porsi kredit untuk UMKM naik mencapai lebih 30 persen dari total kredit pada 2024. Menurut pemerintah, saat ini kredit UMKM berada di level di 18 - 20 persen dari total kredit.

Catur memaparkan BRI menargetkan kontribusi usaha mikro sebesar 45 persen terhadap total penyaluran kredit pada 2025. Sebagai catatan, sampai dengan kuartal I/2021 BRI telah menyalurkan kredit sebesar Rp914,19 triliun, dan porsi kredit UMKM mencapai 80,6 persen. Kontribusi kredit segmen UMKM menurutnya telah mengalami peningkatan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 78,31 persen.

Dari total penyaluran kredit di sektor UMKM tersebut, segmen mikro menjadi penopang pertumbuhan utama di tengah kondisi ekonomi yang menantang akibat pandemi Covid-19.

Pada laporan publikasi Maret 2021, Catur menambahkan, BRI mampu menyalurkan kredit mikro Rp360 triliun. Raihan tersebut tumbuh sebesar 12,43 persen secara yoy. Terlihat secara porsi, kredit mikro menyumbang 40 persen dari total kredit BRI.(jpg/rio)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook