PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) yang merupakan perusahaan finansial teknologi (fintech) peer to peer lending (P2P lending) yang memberdayakan perempuan pengusaha mikro di desa melalui penyaluran permodalan dan pendampingan usaha. Tidak hanya memberdayakan kaum perempuan untuk menjadi pengusaha mikro, tapi juga kaum disabilitas atau difabel.
Hadir di Provinsi Riau sejak 11 Mei 2020, melayani lebih kurang 5.242 mitra usaha yang tersebar di tujuh kabupaten/kota yakni Pekanbaru, Kampar, Pelalawan, Siak, Rokan Hulu, Bengkalis, dan Kota Dumai.
"Kami fokus untuk memberdayakan ibu-ibu golongan menengah ke bawah dengan harapan bagaimana bisa membuat ekonomi keluarga bisa tumbuh dan bangkit di tengah persoalan ekonomi saat ini, " kata Manajer Amartha Area Pekanbaru, Arpan Oloan Siregar, Rabu (17/2).
Ada banyak jenis UMKM yang bisa mendapatkan pendanaan dari Amartha, tanpa potongan, denda, dan proses sangat mudah. Mulai dari usaha bunga-bunga, sembako, kelontongan, kedai harian, usaha jagung dan kacang rebus, dan lainnya semua diberi pinjaman, termasuk juga untuk usaha baru.
Ditegaskannya, untuk mendapatkan pendanaan dari Amartha dilakukan perkrekrutan peminjam dengan ketat melalui survei, pelatihan pengelolaan keuangan dan pembentukan kelompok. "Untuk pinjaman usaha mikro ini dimulai dari Rp4juta, " papar Arpan.
Dalam kesempatan ini, Amartha menggelar village tour ke rumah-rumah mitra yang sudah diberikan pendanaan. Dimaksud, selain sebagai bentuk dari tanggung jawab pembinaan, monitoring, dan silaturahmi mitra, juga untuk melakukan pendampingan dan edukasi pengembangan usaha bagi mitra-mitranya.
Dijelaskannya, melalui platform P2P ini dapat menghubungkan antara pelaku usaha perempuan yang memerlukan modal usaha dengan pendana. Pendana dapat memberikan permodalan kepada peminjam Amartha melalui marketplace amartha.com atau aplikasi Amartha.
"Kami ini bergerak pada layanan finansial teknologi. Sebagai perusahaan yang menghubungkan pendana (pemodal) dengan ibu-ibu pengusaha mikro di desa. Kami diberikan amanah oleh pemodal untuk menyalurkan modal usaha tersebut," ujar Arpan.
Untuk pendana ada yang individual dan juga institusi, perbankan atau lembaga keuangan sendiri seperti Bank Mandiri, BRI dan Bank Jatim. "Total sudah Rp21 miliar modal yang disalurkan di Riau. Saat ini kami juga sedang menjajaki kerja sama dengan Bank Riau Kepri (BRK)," ujarnya.
Dalam agenda village tour ini, Amartha mendatangi sejumlah mitra di tiga tempat berbeda. Pelaku usaha mikro, Teti Herawati merupakan pengusaha bunga Afiqa Flowers yang dibibit dari rumahnya dengan memanfaatkan perkarangan di RT 03 RW 09 Kelurahan Perhentian Marpoyan Kecamatan Marpoyan Damai.
Dari usaha mikro untuk bunga-bunga ini, selain dijual secara online, juga dipasarkan di sekitar Jalan Arifin Ahmad Pekanbaru, bahkan ada pelanggannya dari Kalimantan dan pulau Jawa. "Alhamdulillah sejak bermitra dengan pinjaman Rp4juta usaha bunga kami kembali produktif," kata Teti.
Dikatakannya, bermitra dengan Amartha banyak memberikan kemudahan dan tidak pakai ribet, cukup KTP suami istri dan KK. "Mulai dari proses penyaluran pinjaman yang mudah, jaminan kepercayaan. Tidak ada potongan pinjaman, serta pembayaran cicilan yang terjangkau selama 50 pekan, " sebutnya.
Teti mengatakan, bermitra dengan Amartha didapat dari teman-temannya, lalu membentuk kelompok sebanyak 10 orang di wilayah tinggalnya. Dan seterusnya Tim data oleh tim Amartha untuk proses penyaluran pinjaman usaha.
"Kami satu kelompok itu ada 10 orang. Masing-masing orang dapat pinjaman Rp4 juta. Cicilannya Rp105 ribu per minggu selama 50 minggu, " kata pengusaha yang sudah beromset Rp3,5 juta per bulan dari bisnis bunga itu.
Hal sedada diungkapkan mitra Amartha lainnya warga Perumahan Mawaddah 2 tahap 3, blok N 12, Kampar, Husnadiati yang merupakan pengusaha distributor kacang, dan jagung hawai. "Dari jualan kacang rebus saja, saya dapat untung bersih Rp750 ribu per hari. Sya sangat bersyukur," kata dia.
Arpan menambahkan, pihaknya juga melakukan village tour ke satu mitra usaha Ampera Kak Ijas di Jalan Tambusai Bangkinang Kota. "Mitra ini sudah aktif sebagai mitra Kelompok Tambusai 11. Sudah 22 minggu aktifnya, penerima bantuan Rp4juta. Pemilik Ampera ini bernama Jasmawati yang buka cabang baru di jalan lingkar Bangkinang Kota, " ungkap Arpan.
Sementara itu, Head Regional Amartha Riau Trendy Muhammad Iqbal mengatakan sampai saat ini Amartha juga memberdayakan perempuan pengusaha mikro penyandang disabilitas agar dapat memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya. "Mitra difabel kami ini ada di Rohul. Dan kami juga berharap kepada mitra-mitra agar tidak terjebak dengan rentenir. Makanya kami menerapkan tidak ada denda dan tetap dimonitor dan diberikan edukasi untuk tetap produktif," ungkap Trendy. "Amartha ini peer to peer, di mana semua orang bisa jadi investor di Amartha," tambahnya.(ifr)
Laporan: AGUSTIAR (Pekanbaru)