PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Peremajaan sawit rakyat (PSR) melalui program bantuan dana hibah BPDPKS khususnya di Kabupaten Rokan Hilir terbukti berhasil dan banyak diminati petani. Bermula pada 10 Mei 2018 silam, PSR tahap pertama yang penanaman perdana langsung dilakukan oleh Presiden RI Joko Widodo untuk petani KUD Subur Makmur.
Ini merupakan pilot project bagi peremajaan sawit di Provinsi Riau dengan luas sekitar 266 hektare. Pada saat itu petani KUD Subur Makmur mempercayai PT Bank Riaukepri sebagai bank mitra penyalur dana BPDPKS dan sebagai dana sambungan (kredit) setelah dana BPDPKS tersebut habis.
Selanjutnya pada 29 Februari 2019, giliran Kepala Kantor Staf Presiden (Ketua Dewan Pembina DPP Apkasindo) Jend TNI (Pur) DR Moeldoko SIP juga melakukan penanaman Program PSR di Rokan Hilir. Di bawah binaan Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Riau, KUD Subur Makmur mendapat bimbingan dalam penyusunan dalam pengajuan dana BPDPKS hingga menjalin kesepakatan kerja sama dengan pihak bank, yaitu PT Bank Riau Kepri Capem Baganbatu.
"Kami sebagai wadah asosiasi petani kelapa sawit sangat peduli dan memperjuangkan hak-hak petani untuk mewujudkan kesejahteraan bagi petani sawit," ujar Ketua Umum DPP Apkasindo Dr (c) Ir Gulat ME Manurung Mp C APO, yang pada saat penanaman menjabat Ketua DPW Apkasiindo Riau.
Dirinya juga mengapresiasi atas kerja sama yang terjalin antara petani sawit dengan PT Bank Riaukepri Capem Baganbatu yang mampu menjadi bank mitra dalam menyalurkan dana bantuan BPDPKS dan dana sambungan kredit.
Di tempat terpisah, H Tumin selaku petani membenarkan pernyataan dari Ketua Apkasindo dan mengucapkan terima kasih kepada PT Bank Riaukepri Capem Baganbatu, PT Koeboeraya Bangun Perkasa, PPKS Medan, CV Graha Sarana Agrindo dalam menyukseskan program peremajaan sawit "Pada masa itu, PT Bank Riaukepri Capem Baganbatu merupakan satu-satunya bank yang mau merespon dan menjalin kemitraan dengan kami pihak petani," ucap Tumin.
Sementara itu, bagi PT Bank Riaukepri, hal ini juga merupakan pilot project dalam menangani dana replanting, baik itu dalam penyaluran dana BPDPKS maupun sebagai penyedia dana sambungan (kredit). "Untuk program replanting ini, PT Bank Riaukepri Capem Baganatu merupakan cabang pertama yang menerima dan menyalurkan dana BPDPKS serta memberikan fasilitas pinjaman dengan skim kredit investasi replanting," ucap Khairul Fakhrizal, selaku pemimpin kredit Capem Baganbatu.
Dalam hal pencairan dana, dilakukan dengan sistem bertahap sesuai progres pekerjaan dan biasanya bersama tim kredit yang selalu melakukan survei ke lokasi terlebih dahulu. "Tim kredit akan melakukan survei ke lokasi untuk melihat perkembangan tahapan pekerjaan, dan setiap pembayaran ke rekanan juga dilakukan dengan cara pemindahbukuan langsung ke rekening rekanan," ujarnya.
Saat ini, pekerjaan telah memasuki perawatan tahun ketiga, artinya dalam waktu dekat sawit telah bisa dipanen, dan menurutnya, terkait dana kredit petani akan mulai mengangsur setelah usia tanaman 48 bulan dari sejak ditanam, atau setelah masa grace periode selesai dengan pola angsuran ringan di awal dan membesar diangsuran selanjutnya sesuai dengan perkiraan hasil TBS yang semakin meningkat disetiap bulannya.
Disebutkannya juga, bahwa PT Bank Riau Kepri saat ini sedang fokus konversi ke Syariah sesuai slogan Menggesa Menuju Syariah. Hal ini dibenarkan pula oleh Pimpinan BRK Capem Baganbatu, Khoirudin. "Iya benar, kami saat ini sedang menggesa menuju syariah dan in sya Allah ke depan segala transaksi baik itu tabungan dan pembiayaan akan dilakukan dengan sistem syariah sehingga tidak ada lagi keraguan dalam diri kita," sambung Khoirudin.
Selain pada KUD Subur Makmur, PT BRK Capem Baganbatu juga menyalurkan dana kredit replanting untuk petani Koperasi HKP2, KUD Panca Jaya serta KUD Marga Bhakti. Pada 2020 ini sebanyak lebih kurang 532 petani dengan luas kebun 1.216 hektare yang tergabung dalam 20 KUD/Poktan/KT sedang menunggu rekomtek pencairan dana BPDPKS dan semuanya itu telah bermitra dengan PT Bank Riaukepri Capem Baganbatu.(ifr)
Laporan: MUHAMMAD ERIZAL (Pekanbaru)