Siti Nurbaya Borong Produk Olahan UMKM Binaan PLN

Ekonomi-Bisnis | Selasa, 16 Agustus 2022 - 08:34 WIB

Siti Nurbaya Borong Produk Olahan UMKM Binaan PLN
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehuta­nan (LHK) Siti Nurbaya menunjukkan produk UMKM Dapur Aru kepada Pj Bupati Kampar Kamsol, Ahad (14/8/2022). (PLN UNTUK RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAPOS.CO) -  Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mendukung dan memberikan apresiasi kepada Dapur Aru yang merupakan binaan PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Sumatera Bagian Tengah (PLN UIP Sumbagteng) atas usahanya meningkatkan ekonomi Kelompok Wanita Tani (KWT) melalui budidaya dan pengolahan produk berbahan dasar kelor di Kabupaten Kampar Provinsi Riau.

Dalam kunjungan kerja di Balai Penerapan Standar Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BPSILHK) Kuok, Kabupaten Kampar, Ahad (14/8). "Masyarakat harus sejahtera dari sumber daya alam kita. Sangat menggembirakan bagi saya melihat para kelompok tani yang mampu memanfaatkan spesies-spesies yang sangat tinggi nilainya menjadi olahan produk yang memiliki nilai ekonomis tinggi, salah satunya kelor,"ujarnya.


Ia menuturkan, produk coklat kelor dan kosmetik kelor sangat bagus sekali dan ia sangat menghargai hal itu. Kepada pemerintah daerah ia berharap agar memperhatikan dan memfasilitasi agar UMKM ini dapat berkembang dan memiliki legalitas hak paten. "Jika ada provinsi yang ingin belajar tentang pengolahan kelor dapat datang ke Kabupaten Kampar,"tuturnya.

Sebelum mengakhiri kunjungan kerjanya, Siti Nurbaya menyempatkan diri mengunjungi stand pameran UMKM dan berhenti cukup lama di stand binaan PLN, Dapur Aru. Ia juga memborong produk olahannya yang beragam dan menarik.

Pemilik Usaha Dapur Aru Nurhidayah Sari menyampaikan, kelor yang semula hanya dimanfaatkan sebagai tanaman pagar atau tanaman yang dipercaya masyarakat sebagai penghalau ilmu sihir ini ternyata punya segudang manfaat yang bisa dikembangkan dan dijadikan peluang usaha baru. Melalui tangan terampilnya, Sari mampu menciptakan inovasi baru berbagai macam olahan tanaman kelor seperti produk kesehatan (sabun natural soap keloros), serum kecantikan (moringa seed oil keloros), makanan (biskuit keloros, sago coklat keloros, abon ikan patin keloros), minuman (teh kelor dan kopi kelor).

Saat ini Dapur Aru telah memberdayakan dan melatih lebih dari 15 Kelompok Wanita Tani (KWT) di Kecamatan Salo dan Kecamatan Bukit Sembilan serta dari Ikatan Pengusaha Muslim Indonesia Kabupaten Kampar dalam pembudidayaan dan pengolahan produk berbahan dasar kelor dan sebagai pemasok bahan baku kelor dengan rata-rata kebutuhan 80 kg daun kelor setiap bulannya.

Tahun ini, Dapur Aru yang merupakan binaan dari PLN UIP Sumbagteng melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) mendapatkan bantuan untuk peningkatan kapasitas produksi dengan pembangunan rumah produksi kelor pertama di Riau serta sudah memiliki legalitas badan usaha dari Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia dengan nama PT Mond Nature Lestari.

Berdirinya rumah produksi Dapur Aru, diharapkan mampu meningkatkan produksi untuk memenuhi kebutuhan pasar. Walaupun dunia tak selebar daun kelor akan tetapi manfaat daun kelor akan dirasakan oleh dunia.(adv/anf)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook