PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pemanfaatkan layanan antrean online (antron) oleh peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Pekanbaru, masih terbilang minim. Padahal, layanan ini dinilai mampu mempermudah peserta dalam urusan pendaftaran di fasilitas kesehatan (faskes). Selain itu, dapat menghemat waktu mengantre.
Hal itu diakui oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Wilayah II melalui Asisten Deputi (Asdep) Kepesertaan dan Mutu Layanan Kedeputian Wilayah II BPJS Kesehatan Rizka Adhiati. Ia mengaku, sejak dua tahun terakhir, BPJS Kesehatan Wilayah II sudah mengimplementasikan hal tersebut. Namun, realisasinya masih belum maksimal.
‘’Kami sudah melakukan implementasi selama 2 tahun terakhir. Dimulai dengan menyiapkan platform Mobile JKN yang menjadi salah satu pintu masuk antrean online. Kami juga terus mendorong peserta JKN untuk men-download Mobile JKN agar bisa akses pendaftaran layanan secara online,” ujarnya belum lama ini.
Sama seperti check-in keberangkatan, aplikasi ini bisa diakses di mana pun. Sehingga, sebelum peserta tiba di faskes, mereka sudah memiliki informasi terkait nomor antrean mereka. Termasuk nomor antrean yang tengah dilayanan dan nomor antrean yang tersisa.
Menurutnya, dari 68 rumah sakit yang sudah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, 67 di antaranya sudah mengimplementasikan layanan antron dari BPJS Kesehatan. ‘’Dari jumlah itu, 66nya sudah ada display jadwal operasi, 67 di antaranya sudah ada display tempat tidur. Mekanisme pendaftarannya simpel, tinggal download aplikasi Mobile JKN, registrasi, isi data, pilih fitur antian online,’’ sambungnya.
Dari segi faskes, beberapa diakuinya sudah memiliki antron sendiri. Namun, bagi yang belum, BPJS Kesehatan dikatakannya menyiapkan sistem tersebut. ‘’Jadi peserta bisa langsung masuk ke sistemnya. Mau faskes tingkat pertama dan lanjutan. Kalau RS sudah punya antrian sendiri, kita bridging-kan sistemnya. Antrian BPJS dan umum tidak dibeda-bedakan,’’ lanjutnya.
Sementara itu, Kepala Cabang BPJS Kesehatan Kota Pekanbaru Harie Wibhawa menjelaskan, bahwa layanan antron ini juga bisa digunakan untuk pasien rujukan. Sehingga, peserta rujukan juga bisa memanfaatkan layanan itu. Namun, terkait penerimaan masyarakat, khususnya Kota Pekanbaru terkait layanan ini dinilainya masih terbilang minim.
‘’Layanan antrean online ditawarkan kepada seluruh peserta JKN untuk kemudahan. Ada yang menerima ada yang tidak. Ini yang menjadi tugas kita untuk terus mendorong peserta JKN men-dowload aplikasi Mobile JKN dan memanfaatkan layanan ini,’’ sambungnya. ‘’Semoga ke depan, layanan ini bisa semakin dikenal luas dan manfaatnya pun bisa dirasakan lebih luas lagi,’’ harapnya.(azr)