PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - H-4 hari raya Idulfitri 1442 H, sejumlah pedang kue kering di Jalan Hos Cokroaminoto, Pekanbaru mengeluhkan sepi-nya penjualan kue kering yang mereka miliki. Hal ini disebabkan oleh penyekatan sejumlah jalan yang dilakukan oleh pemerintah guna menghentikan masyarakat untuk tidak mudik ke kampung halamannya.
Menurut Ria, salah seorang pedagang kue kering lebaran di Jalan Hos Cokroaminoto mengatakan, sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia dan Kota Pekanbaru, Riau membuat sejumlah pedagang kue kering harus merasa rugi karena minimnya minat belanja masyarakat.
Apalagi ditambah dengan adanya sejumlah penyekatan Jalan dan penutupan Jalan di jam 21.00 WIB membuat para pembeli kue kering tak dapat melintasi Jalan Cokroaminoto yang dikenal sebagai sentra kue kering selama Ramadan.
"Penurunan omzet bisa sampai 85 persen. Karena penyekatan di saat malam itu lah yang juga menjadi biang masalah nya. Warga luar kota juga sudah nggak bisa lagi berbelanja di sini,"kata dia.
Lanjut Ria, hampir 80 persen pembeli yang kerap berbelanja di Jalan Hos Cokroaminoto tersebut merupakan warga luar kota yang sengaja datang ke Pekanbaru untuk berbelanja perlengkapan Idulfitri dan kue lebaran.
Apalagi saat ini di kawasan tersebut terdapat 35 pedagang kue kering yang mengontrak di 38 kios yang telah dipersiapkan oleh pemilik lahan, untuk tempat para pedagang berjualan mulai dari 1 hingga 12 Mei 2021 mendatang.
Untuk harga jual kue kering sendiri berkisar mulai dari Rp50.000 hingga Rp85.000 tergantung jenis kue yang diminati. "Itulah. Kami berharap tahun depan jangan sampai seperti ini lagi. Biasanya jelang Idulfitri ini semua kue kami sudah habis dan kami malah disibukkan dengan penambahan stok barang. Tapi sekarang, terjual pun sudah bersyukur kali kami,"ucapnya.
Ia berharap pandemi dapat segera berakhir, dan Pemerintah Kota Pekanbaru kembali membuka ruang untuk masyarakat agar dapat berbelanja hingga tengah malam.(ayi)