PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pertamina Trans Kontinental Gelar Pelatihan Basic Sea Survival (BSS). Pelatihan ini dikhususkan bagi seluruh personel di Port Wilayah Marine Operation Sumbagut dengan 3 batch. Batch tersebut dimulai dari Batch I yang digelar tanggal 2 hingga 3 November di Medan, batch II tanggal 6 hingga 7 November di Pekanbaru dan batch III tanggal 14 hingga 15 November di Batam.
General Manager PTK MBOR 1 Joko Pramono, melalui Manager Marine Operation PTK Sumbagut Capt Fadhly HR mengatakan, pelatihan digelar untuk memenuhi regulasi kepalabuhanan dan dalam rangka mencapai Operasional Excellent.
‘’Pelatihan Basic Sea Survival merupakan salah satu pelatihan yang harus di lalui oleh para pekerja di Port Wilayah Sumbagut, terutama yang bekerja di perairan yakni petugas mooring, LLP, BCC , agency dan MTSI,’’ ungkapnya belum lama ini.
Ia melanjutkan, tingkat risiko yang sangat tinggi dan kesadaran akan keselamatan makin berkembang, serta peraturan–peraturan internasional serta regional yang berlaku menjadikan Pelatihan BSS menjadi minimum requirements yang harus dipenuhi di samping pelatihan-pelatihan dengan level yang lebih tinggi berdasarkan ketentuan konvensi Internasional Untuk Keselamatan Kehidupan di Laut (SOLAS) 1974 UU No 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran UU No 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja, Keppres Nomor 65 Tahun 1980 Tentang Mengesahkan Internasional, PerPres Nomor 57 Tahun 2017 Tentang Pengesahan Protokol 1988 Terkait dengan Konvensi Internasional Untuk Keselamatan Jiwa di Laut, 1974.
‘’Pelatihan Basic Sea Survival atau teori dasar ketahanan di laut meliputi pengenalan perangkat keamanan dan keselamatan di laut, nama-namanya dan jenis-jenisnya serta cara pengoperasiannya dan sekaligus prakteknya,’’ paparnya.
Pelatihan BSS yang dilaksanakan selama 2 hari, dengan total pekerja 1 batch 40 Orang, hari pertama dilaksanakan classroom materi dan di hari kedua praktek di kolam renang.
Memberikan peserta pengetahuan, keterampilan dan kepercayaan diri dalam hal darurat di lepas pantai dengan penggunaan peralatan darurat yang tepat, kemampuan dalam memberikan bantuan untuk bertahan hidup di perairan terbuka, dengan tujuan utama mencapai Operational Excellent.(azr/c)