PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Terbatasnya fasilitas kesehatan dan kurangnya jumlah tenaga medis membuat akses kesehatan masyarakat di wilayah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T) terhambat. Terkadang fasilitas kesehatan cukup memadai, namun tenaga medisnya tidak tersedia. Untuk itu, Pendiri Yayasan Dokter Peduli dr Lie Dharmawan membuat program baru, salah satunya menyediakan pengobatan gratis lewat Rumah Sakit Apung.
Dokter Lie dan tim Yayasan Dokter Peduli atau doctorSHARE akhirnya memutuskan untuk fokus memberikan pelayanan di bidang kesehatan secara gratis bagi masyarakat di wilayah terpencil Indonesia. Pelayanan medis yang dilakukan doctorSHARE dengan sistem "jemput bola" yakni tim medis datang langsung ke lokasi masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan.
Selama perjalanan 10 tahun sejak berdiri pada 19 November 2009, doctorSHARE telah melakukan 3.291 operasi mayor, 5.538 operasi minor, 2.464 perawatan gigi, 58.859 pelayanan rawat jalan dan konsultasi, penyuluhan kesehatan kepada 11.856 warga, serta 2.227 USG pemeriksaan kandungan.
"Layanan kesehatan tersebut diberikan melalui beberapa program di antaranya Rumah Sakit Apung (RSA), Dokter Terbang, Klinik Tuberkulosis, dan Panti Rawat Gizi (PRG). Khusus RSA sejauh ini telah berkembang menjadi tiga unit," tutur dr Lie.
RSA Nusa Waluya II menjadi program layanan kesehatan terbaru dari doctorSHARE. Rumah sakit yang berdiri di atas sebuah tongkang (barge) ini dirilis pada November 2018. Pelayanan yang diberikan setara rumah sakit tipe C di darat dan memiliki jangka waktu pelayanan yang lebih lama di wilayah kepulauan.
Sebelum berlayar ke Jakarta, RSA Nusa Waluya II berlabuh di Pelabuhan Pantoloan, Kota Palu pada 16 November 2018 hingga 15 Februari 2019. Tim relawan bersama RSA Nusa Waluya II membantu pemulihan pasca-bencana yang melanda Sulawesi Tengah. Rusaknya sejumlah fasilitas kesehatan akibat bencana membuat masyarakat kesulitan saat membutuhkan layanan kesehatan.
"Selama di Palu, kami memberikan layanan pengobatan umum, bedah mayor, bedah minor, poli gigi, poli kandungan, trauma healing, dan pemberdayaan tenaga kesehatan lokal dengan total pasien mencapai 9.938 jiwa," ujar Koordinator RSA Nusa Waluya II dr Stephanie.
Menginjak usia sepuluh tahun, doctorSHARE memberi kesempatan kepada masyarakat untuk melihat langsung berbagai fasilitas di RSA Nusa Waluya II dalam Hospital Barge Tour. Masyarakat akan diajak berkeliling dan merasakan bagaimana melayani masyarakat di RSA.
Hospital Barge Tour bertempat di Baywalk Mall @ Green Bay Pluit dan dibuka untuk umum pada 23 November-1 Desember 2019. Masyarakat yang berminat mengikuti acara ini bisa registrasi melalui link https://ds2019hospitaltour.eventbrite.com.
"Saya berterima kasih kepada seluruh relawan, donatur, dan masyarakat yang mendukung hingga program kemanusiaan ini terus berjalan. Selama sepuluh tahun pelayanan, doctorSHARE belum sepenuhnya bisa menjangkau pelosok-pelosok negeri. Saya berharap dukungan demi dukungan terus berdatangan agar doctorSHARE bisa terus melayani masyarakat di Indonesia," kata dr Lie.(rls/das)
Laporan: KAMARUDDIN