SUMENEP (RIAUPOS.CO) -- PT Pegadaian menyelenggarakan program bank sampah untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya berinvestasi emas. Lewat program tersebut, masyarakat bisa mengubah sampah menjadi tabungan emas.
”Menukar sampah menjadi emas harus melalui proses terlebih dahulu. Pertama, tim dari Pegadaian akan memilah sampah organik dan non-organik. Kemudian, ditimbang,” ujar Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto setelah kegiatan Gold for Work di Sumenep Sabtu (6/4).
Selanjutnya, tim Pegadaian akan menetapkan harga dari sampah tersebut untuk ditukar dengan tabungan emas. Menurut Kuswiyoto, cara seperti itu bisa membuat lingkungan lebih bersih dan ekonomi masyarakat bisa meningkat. Sebab, mereka sudah memiliki tabungan emas yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
”Kami terus sosialisasikan ke masyarakat kalau investasi emas itu sangat menguntungkan untuk jangka panjang. Selama ini, mindset masyarakat kalau nabung ya harus dalam bentuk rupiah,” ungkapnya.
Hingga akhir tahun ini, pihaknya menargetkan bisa menambah 1 juta nasabah tabungan emas. ”Sejauh ini, kontribusi terbesar pendapatan kami diperoleh dari bisnis gadai emas sekitar 80 persen,” tutur Kuswiyoto.
Kemudian, Pegadaian memproyeksikan outstanding loan bisa tumbuh 15,2 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp 46,5 triliun. Pendapatan usaha juga diproyeksikan naik 21,3 persen (yoy) menjadi Rp 13,5 triliun. Sementara itu, Gold for Work adalah kegiatan bersih-bersih yang melibatkan 6 ribu orang di 12 lokasi yang tersebar di Indonesia.
Semua peserta yang terlibat akan mendapatkan imbalan berupa tabungan emas dan ditetapkan sebagai rekor Muri yang dihitung berdasar pembukaan tabungan emas dari hasil Gold for Work di 12 kota. Setelah tabungan dibuka, masyarakat bisa menambah saldo tabungan emasnya di outlet-outlet Pegadaian.
Lalu, mendapatkan saldo tabungannya bisa melalui ATM atau menggunakan aplikasi Pegadaian Digital. ”Ini merupakan program pemerintah yang dikolaborasikan dengan program sosial Pegadaian, memilah sampah menjadi tabungan emas,” kata Kuswiyanto.
Pada kegiatan tersebut, Kuswiyoto juga menyerahkan bantuan kepada warga Sumenep berupa bangunan bank sampah, mesin pres, mesin pencacah plastik, sepeda motor bak sampah, dan berbagai peralatan lainnya senilai Rp336,8 juta.(car/c6/oki/jpg)
Editor: Eko Faizin