JAKARTA (RIAUPOS.CO)---- Maskapai AirAsia telah mengambil keputusan untuk menarik penjualan tiketnya secara permanen dari online travel agent (OTA) Traveloka sejak (4/3) lalu.
Keputusan ini didasari hilangnya tiket AirAsia secara misterius di Traveloka untuk kedua kalinya dalam dua minggu terakhir. Kejadian yang mengundang tanda tanya publik ini, menarik perhatian Skift.com, media online travel global.
Mereka menduga adanya campur tangan dari pesaing AirAsia, dalam proses bisnis aviasi di Indonesia. Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu menilai wajar, adanya penilaian soal campur tangan pesaing dalam bisnis aviasi di Indonesia yang berindikasi pada persaingan tak sehat.
“Ya orang pantas curiga bahwa ada dugaan kongkalikong atau istilahnya main mata dalam bisnis ini sehingga menimbulkan indikasi kartel. Karena jumlah pemain pada bisnis aviasi sudah semakin sedikit sejak Garuda melakukan kerja sama operasi dengan Sriwijaya,” ujar Said.
Menurutnya, bisnis aviasi di dalam negeri saat ini berada dalam kondisi yang tidak stabil sejak kenaikan kurs dolar terhadap nilai tukar. Sedangkan, AirAsia sendiri dinilainya, tidak terlalu banyak berpengaruh pada nilai kurs.
“Justru ini merupakan peluang bagi AirAsia untuk menangkap pasar baru di tengah kondisi maskapai domestik yang abu-abu,” ucap Said.