PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - PT Perkebunan Nusantara V bersama PT Permodalan Nasional Madani (Persero) Cabang Pekanbaru bersinergi dalam memperkuat pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) ayam pedaging yang tergabung dalam Kelompok Payung Sekaki, Kabupaten Kampar, Riau.
Sinergi tersebut diimplementasikan melalui kegiatan capacity building atau pelatihan peningkatan kapasitas dengan menghadirkan ahli peternakan di lokasi kelompok itu berada, Desa Parit Baru, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar. ‘’Melalui kegiatan ini sangat diharapkan teman-teman mitra PTPN V mendapat tambahan ilmu untuk siap menghadapi segala bentuk perubahan di masa mendatang,’’ kata Corporate Secretary PTPN V Bambang Budi Santoso, Senin (4/7).
Dalam pelatihan tersebut, belasan pelaku usaha peternakan ayam Kelompok Payung Sekaki binaan PTPN V mendapatkan materi tentang manajemen kandang, manajemen pakan, kesehatan unggas serta analisa usaha budidaya.
Selama kegiatan berlangsung, para pelaku usaha mitra binaan menunjukkan antusiasme tinggi untuk mempelajari setiap tahapan peternakan yang baik dan berkelanjutan, mulai dari persiapan, perlakuan pemeliharaan, menggali hubungan pentingnya manajemen akan kesehatan unggas hingga analisis usaha.
Kepala PT PNM (Persero) Cabang Pekanbaru Rahardjo berharap dengan adanya kegiatan pelatihan tersebut, usaha ternak ayam broiler Payung Sekaki dapat terus berkembang dan membantu meningkatkan ketahanan pangan nasional. ‘’Kami memiliki harapan besar usaha yang dijalankan bapak-bapak bisa terus meningkat. Kami bersama PTPN V akan terus mendukung dan mendorong UMKM di Riau. Akan menjadi kebanggaan bagi kami jika usaha yang dijalankan dapat terus berkembang serta berkontribusi terhadap ketahanan pangan nasional,’’ paparnya.
Berkembang Kelompok peternak ayam Payung Sekaki merupakan salah satu mitra UMKM binaan PTPN V. Kelompok yang telah berdiri sejak dua dasawarsa silam itu mulai terdaftar menjadi mitra binaan anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara III Persero tersebut pada 2020 silam, atau tepat awal badai pandemi melanda Indonesia. Saat itu, Kelompok Payung Sekaki mendapat suntikan modal usaha melalui program tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL) sebesar Rp500 juta.
Chief Executive Officer PTPN V Jatmiko Santosa mengatakan bantuan pengembangan modal usaha tersebut adalah bagian dari langkah perusahaan dalam mendukung pengusaha kecil menengah untuk tetap tumbuh di masa pandemi. ‘’Teman-teman kelompok Payung Sekaki kni memiliki kekuatan karena telah berjalan dua dekade. Untuk itu, kami mendorong teman-teman agar terus berkembang sehingga mampu menjadi penggerak roda ekonomi setempat melalui pembukaan lapangan kerja baru,’’ tambah Jatmiko.
Dua tahun menjadi mitra PTPN V, Ketua Kelompok Payung Sekaki, Akbar Markib (52) mengakui perubahan signifikan terjadi dirasakan seluruh anggota. ‘’Terutama dari sisi kesejahteraan. Kami telah berdiri sejak tahun 2000 dan selama 20 tahun usaha ayam ini bisa dibilang pas-pasan, jalan di tempat. Dahulu pendapatan hanya Rp50 juta per tahun. Sekarang satu kandang bisa menghasilkan sampai Rp180 juta setiap tahun,’’ lanjut dia.(ifr)
Laporan ELVY CHANDRA, Pekanbaru