JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Adopsi penerimaan pembayaran digital oleh masyarakat menunjukkan peningkatan yang signifikan. Meskipun demikian, penting untuk memahami risiko dan menjaga identitas digital. Agar terhindar dari kejahatan siber yang marak belakangan ini.
Kenaikan penggunaan platform digital tercermin rata-rata jumlah transaksi harian di aplikasi DANA sebesar 160,30 persen secara year-to-date (YtD). Atau sebanyak 16,4 juta kali transaksi. Selain itu, pembayaran menggunakan QRIS juga melesat 374,25 persen, pembayaran tagihan naik 172,47 persen, serta transaksi pembelian emas digital tumbuh 262,87 persen.
Perkembangan teknologi menjadi peluang bagi penyedia jasa pembayaran untuk terus berinovasi menghadirkan layanan. Yang pada akhirnya akan mempercepat literasi dan inklusi keuangan di Indonesia. ''Peningkatan transaksi dari berbagai fitur menunjukkan komitmen untuk selalu menghadirkan pengalaman bertransaksi terbaik. Sehingga, memenuhi kebutuhan keuangan berbasis gaya hidup,'' kata Chief of Product DANA Indonesia Rangga Wiseno, Rabu (4/1).
Meskipun demikian, Ketua Umum Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) Pandu Patria Sjahrir mengimbau, agar nasabah mengenal lebih jauh produk dan layanan fintech sebelum memutuskan menggunakannya. Sebab, risiko jangka panjang penggunaan seringkali masih luput dari perhatian. Sebab, mereka terburu-buru menggunakan manfaat instan yang ditawarkan. ''Misalnya, menjaga identitas digital,'' ucapnya.
Selain itu, masyarakat perlu waspada dengan iming-iming hadiah besar. Beragam modus penipuan dengan iming-iming hadiah hingga ratusan juta rupiah membuat benteng pertahanan digital runtuh. Iming-iming hadiah ini kerap disampaikan melalui SMS, e-mail, media sosial, atau bahkan telepon langsung.
''Apabila nomor ponsel hingga alamat e-mail tidak dikenal serta tak mencantumkan info perusahaan secara jelas dan lengkap, sebaiknya langsung abaikan. Hindari menekan link yang dikirimkan, termasuk hindari memberikan informasi pribadi Anda,'' paparnya.(han/dio/jpg)