PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - BANK Indonesia (BI) Riau memastikan keperluan uang kartal bagi masyarakat selama periode bulan Desember menghadapi hari besar Natal 2023 dan Tahun Baru (Nataru) 2024 dapat terpenuhi. Baik secara jumlah nominal maupun pecahan.
Pada periode ini, keperluan uang secara nasional mencapai Rp130,4 triliun atau meningkat 10,8 persen (yoy) dari realisasi tahun lalu. Sementara, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau, Muhamad Nur menerangkan, untuk wilayah Riau, BI memperkirakan keperluan uang kartal untuk 12 kabupaten/kota selama bulan Desember ini sebesar Rp3,5 triliun atau menurun 30 persen (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun 2022 yang mencapai Rp5 triliun. ‘’Menurunnya keperluan uang kartal ini dibandingkan tahun sebelumnya sejalan dengan meningkatnya transaksi secara digital atau nontunai oleh masyarakat dalam melakukan aktivitas ekonomi seperti penggunaan QRIS dan BI-FAST,’’ ujarnya.
Dalam rangka memastikan keperluan uang periode Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, BI Riau menghimbau bank-bank agar selalu memastikan ketersediaan uang di ATM terutama selama liburan, dan menjaga keamanan fasilitas ATM. Kepada masyarakat Bank Indonesia juga mengimbau agar bertransaksi dengan bijak dengan menerapkan Cinta Bangga dan Paham (CBP) Rupiah.
‘’Pesan pertama yaitu Cinta Rupiah merupakan edukasi kepada masyarakat yang terdiri dari 3 Cinta yaitu Mengenal, Merawat, dan Menjaga Rupiah,’’ ujarnya.
Melalui Cinta Rupiah, diharapkan masyarakat dapat mengenal karakteristik dan desain uang Rupiah, memperlakukan uang Rupiah secara tepat, dan menjaga diri dari kejahatan uang palsu. Pesan berikutnya yaitu Bangga Rupiah merupakan edukasi mengenai pentingnya Rupiah sebagai identitas dan simbol bangsa.
Hal inil untuk mendorong masyarakat bangga akan Rupiah yaitu bangga rupiah sebagai simbol kedaulatan, alat pembayaran yang sah, dan pemersatu bangsa. Sementara pesan ketiga yaitu Paham Rupiah yang terdiri dari 3 Paham yaitu paham menggunakan rupiah dalam bertransaksi, berbelanja, dan berhemat.
‘’Diharapkan masyarakat memahami Rupiah dalam peredaran uang, stabilitas ekonomi, dan fungsinya sebagai alat penyimpan nilai,’’ jelasnya.(esi)
Laporan SITI AZURA, Pekanbaru