PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - HARGA kelapa sawit periode, Rabu-Selasa (4-10/1) mengalami penurunan pada setiap kelompok umur. Jumlah penurunan terbesar terjadi pada kelompok umur 10-20 tahun sebesar Rp39,90 per kg dari harga pekan lalu. Sehingga harga pembelian TBS petani untuk periode sepekan ke depan turun menjadi Rp2.581,62 per kg.
Kepala Dinas Perkebunan Riau Zulfadli mengatakan, faktor penyebab turunnya harga TBS periode ini karena terjadinya penurunan harga jual CPO dari perusahaan yang menjadi sumber data. Indeks K yang dipakai adalah indeks K untuk sebulan ke depan yaitu 92,62 persen, harga penjualan CPO pekan ini turun sebesar Rp137,21 dari pekan lalu.
''PT Buana Wiralestari Mas menjual CPO dengan harga Rp11.459 per kg dan mengalami kenaikkan harga sebesar Rp1,00 per kg dari harga pekan lalu. PT Ramajaya Pramukti menjual CPO dengan harga Rp11.459 per kg dan mengalami kenaikkan harga sebesar Rp1,00 per kg dari harga pekan lalu. PT Meganusa Intisawit menjual CPO dengan harga Rp11.150 per kg dan mengalami penurunan harga sebesar Rp3,00 per kg dari harga pekan lalu,'' katanya.
Sedangkan untuk harga jual Kernel, PT Buana Wiralestari Mas menjual Kernel dengan harga Rp5.652 per kg dan mengalami penurunan harga sebesar Rp180 per kg dari harga pekan lalu. PT Rigunas Agri Utama PMKS Peranap (PPN) menjual Kernel dengan harga Rp5.482 per Kg pekan ini. ''PTPN V Sei Buatan, PTPN V Sei Tapung, PT Ramajaya Pramukti, PT Meganusa Intisawit, PT Inti Indosawit Subur PMKS Ukui Satu (PUS), PT Inti Indosawit Subur PMKS Ukui Dua (PUD) tidak melakukan penjualan pada pekan ini,'' ujarnya.
Sebagaimana diketahui bersama, bahwa beberapa pekan yang lalu harga TBS yang ditetapkan oleh tim mengalami penurunan. Penurunan harga pekan ini lebih disebabkan karena faktor penurunan harga CPO.
''Sedangkan sistem tata kelola penetapan harga TBS Provinsi Riau semakin membaik. Membaiknya tata kelola penetapan harga merupakan upaya yang serius dari seluruh stakeholder yang didukung oleh Pemerintah Provinsi Riau dan Kejaksaan Tinggi Riau. Komitmen bersama ini pada akhirnya tentu akan berimbas pada peningkatan pendapatan petani yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat,'' katanya.(esi)
Laporan SOLEH SAPUTRA, Pekanbaru