EKONOMI-BISNIS

Meski Turun, Harga TBS Kelapa Sawit Masih di Atas Rp2.500 per Kg

Ekonomi-Bisnis | Kamis, 03 Juni 2021 - 09:19 WIB

Meski Turun, Harga TBS Kelapa Sawit Masih di Atas Rp2.500 per Kg

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit periode 2-8 Juni 2021 mengalami penurunan pada setiap kelompok umur. Penurunan terbesar terjadi pada kelompok umur 10-20 tahun sebesar Rp102,26 per kilogram (Kg) dari harga pekan lalu. Jadi, harga pembelian TBS petani untuk periode satu pekan ke depan turun menjadi Rp2.527,97 per kilogram.

Kepala Dinas Perkebunan Riau, Zulfadli mengatakan penurunan harga TBS ini disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal turunnya harga TBS periode ini disebabkan oleh terjadinya penurunan harga jual CPO dan kernel dari beberapa perusahaan yang menjadi sumber data.


"Untuk harga jual CPO, PT PTPN V mengalami penurunan harga sebesar Rp540,00 per kilogram, PT Sinar Mas Group mengalami penurunan harga sebesar Rp381,21 per kilogram, PT Astra Agro Lestari Group mengalami penurunan harga sebesar Rp390,00 per kilogram, PT Asian Agri Group mengalami penurunan harga sebesar Rp536,03 per kilogram, PT Musim Mas mengalami penurunan harga sebesar Rp450,00 per kilogram dari harga pekan lalu," katanya.

Sedangkan untuk harga jual Kernel, PT Astra Agro Lestari Group mengalami penurunan harga sebesar Rp359,10 per kilogram, PT Asian Agri Group mengalami penurunan harga sebesar Rp255,00 per kilogram, PT Citra Riau Sarana mengalami penurunan harga sebesar Rp104,45 per kilogram dari harga pekan lalu.

"Sementara dari faktor eksternal, turunnya harga TBS minggu ini karena harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) jeblok ke bawah 4.000 ringgit (RM) per ton di pekan ini. Malaysia yang resmi menerapkan lockdown memberikan tekanan bagi minyak nabati ini," ujarnya.

Minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) hari ini (kemarin, red) naik lebih dari 2 persen, sementara Brent 1,4 persen. Minyak nabati seperti CPO banyak digunakan sebagai bahan baku biodiesel yang merupakan produk substitusi bahan bakar fosil. "Ketika harga minyak naik, ada  kecenderungan harga minyak nabati juga ikut terangkat. Tetapi hari ini (kemarin, red), CPO masih turun meski harga minyak mentah naik tajam," jelasnya.(sol)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook