PERLUASAN KILANG

25 Ribu Tenaga Kerja Bakal Terserap ke Pertamina

Ekonomi-Bisnis | Rabu, 03 Februari 2016 - 00:07 WIB

25 Ribu Tenaga Kerja Bakal Terserap ke Pertamina
Kilang Pertamina Unit Pengolahan V Balikpapan. (PROKAL/JPNN)

BALIKPAPAN (RIAUPOS.CO) - Sekitar 25 ribu tenaga kerja akan terserap untuk perluasan kilang minyak baru di Balikpapan milik PT Pertamina Persero. Jika proyek ini jadi dikerjakan, kilang minyak tersebut akan lebih besar dibanding di Cilacap, Jawa Tengah.

Namun, Walikota Balikpapan jauh-jauh hari meminta kepada Pertamina agar memprioritaskan warga Balikpapan dalam hal tenaga kerjanya.

Baca Juga :Pertamina Hulu Rokan Temukan Cadangan Migas Baru di Lapangan Blok Rokan

“Utamakan warga Balikpapan yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK),” kata Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi.

Pria yang terpilih lagi menjadi wali kota ini menjelaskan hal ini sesaat setelah bertemu dengan manajemen Pertamina, saat membahas proyek perluasan pembangunan kilang minyak di Balikpapan.

Lebih jauh dikatakan Rizal, jika Pertamina memerlukan tenaga lokal dengan keahlian sesuai kompetensi dalam proyek itu, Pemkot Balikpapan siap memfasilitasi dan jauh hari bakal memberikan pelatihan kepada pekerja lokal.

“Sehingga warga lokal yang dipekerjakan memiliki kualitas sesuai kompetensi yang diharapkan,” katanya.

Rencana pengembangan kapasitas produksi kilang Pertamina di Balikpapan memang banyak yang dikorbankan. Selain infrastruktur yang turut diratakan, para karyawan perusahaan pelat merah yang bermukim di rumah dinas juga bakal “mengungsi”. Namun, jauh dari itu, kepentingan yang lebih besar untuk ketahanan energi menjadi pengorbanan yang sebanding.

Pertamina Unit Pengolahan V Balikpapan akan meningkatkan produksi dari semula 260 ribu barel per hari menjadi 360 ribu barel per hari. Penggusuran besar-besaran akan terjadi di kawasan lahan milik BUMN tersebut. Selain 300 unit rumah dinas, Stadion Persiba juga digusur.

Ketua Umum DPC Himpunan Wiraswasta Nasional (Hiswana) Migas Balikpapan Afiudin Zainal Abidin menyebut, langkah ini selain menjaga ketahanan energi nasional, ketergantungan terhadap dolar juga bisa ditekan. Di sisi lain, perusahaan yang kini dipimpin Dwi Soetjipto tersebut dituntut efisiensi.

Ia mengatakan, rencana pengembangan kapasitas kilang Balikpapan bukan hal baru. Seharusnya pembangunan kilang telah dimulai 20 tahun lalu. Karena itu, dia berharap rencana tersebut benar-benar terealisasi tahun ini.

Agar pada 2019 mendatang, ketergantungan impor untuk memenuhi keperluan bahan bakar minyak (BBM) dalam negeri bisa dikurangi. Dari 500-600 ribu barel menjadi 100 ribu barel. Penggunaan dolar juga demikian. Pertamina disebut Afiudin bisa menghemat USD 20-30 per barel.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook