PEKANBARU ( RIAUPOS.CO) - Executive Vice President (EVP) Upstream Business PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Wilayah Kerja (WK) Rokan Edwil Suzandi menjadi pembicara dalam kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Riau (Umri).
Dalam kuliahnya, Edwil mengajak para mahasiswa untuk mengubah pola pikir untuk mengubah suatu kondisi menjadi lebih baik. Dari kebiasaan cara pandang lama menjadi perspektif baru, untuk mengurangi potensi risiko di masa depan serta mencapai target yang diharapkan.
Edwil menjadi pemateri dalam Kuliah Umum 'Pola Pikir Sebagai Sumber Energi Perubahan' di Kampus Umri, Pekanbaru, Jumat (15/12/2023). Dr Aidl Haris, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Umri bertugas sebagai moderator dalam kegiatan ini.
Dalam materinya, Edwil menyampaikan bagaimana besarnya wilayah operasi dan tanggung jawab PHR di Blok Rokan. Saat ini, PHR memiliki 11 ribu sumur minyak aktif di lebih dari 80 lapangan di WK Rokan dengan luas cakupannya mencapai 6.200 km persegi meliputi 7 kabupaten/kota di Riau.
"Saat ini saya bertanggung jawab terhadap puluhan ribu pekerja di WK Rokan. Kami juga memiliki pipa penyaluran minyak sepanjang 11 ribu kilometer, panjang sekali," katanya.
Padahal, kata Edwil, Blok Rokan ini merupakan lapangan minyak yang terbilang sudah tua (mature), yang secara alamiah akan mengalami penurunan produksi dan potensi biaya operasi yang makin besar, bila tidak segera dilakukan perubahan-perubahan. “Terutama cara pandang kita dalam menjawab berbagai tantangan di lapangan,” tegas Edwil.
Berkat perubahan pola pikir (mindset) dan kerja keras dari para pekerja, PHR mengubah strategi serta melakukan berbagai inovasi. Kini PHR bisa menjaga laju tingkat penurunan produksi tetap rendah, bahkan mampu menaikkan produksi pasca alih kelola Blok Rokan.
“WK Rokan kini menjadi salah satu lapangan paling aktif dan menjadi penghasil minyak terbesar di Indonesia. Kami berhasil mengubah mindset bahwa lapangan tua tetap memilik potensi yang besar dan bisa memberikan kontribusi yang positif untuk negara," kata Edwil.
Perubahan pola pikir ini, kata Edwil, juga berlaku untuk para mahasiswa. Dia mengajak mahasiswa Riau bisa mengubah pola pikirnya. Dari kebiasaan serta rutinitas lama, menjadi perilaku dan kebiasaan baru yang lebih produktif dan memiliki daya ubah ke arah yang lebih baik dalam menghadapi tantangan masa depan.
"Mulai dari hal yang sederhana. Tinjau ulang kebiasaan dari sejak bangun pagi, mandi dan berangkat ke kampus, kuliah dan setelah itu pulang. Kalau saya masih melakukan rutinitas dengan cara yang sama, apakah saya dapat mencapai target yang saya harapkan," kata Edwil.
"Jika kita ingin menjadi yang lebih baik, kita harus berubah (change). Tapi tidak hanya sekedar berubah, harus ada inovasi. Dan harus ke arah yang lebih baik," imbuh Edwil.
Raihan, salah seorang mahasiwa Umri ditanya Edwil soal bagaimana dia mengubah pola pikirnya agar bisa lebih maju dan sukses. "Saya harus berubah, tidak hanya berangkat ke kampus, kuliah terus pulang. Tapi harus ada perubahan perilaku dari saya untuk bisa sukses. Saya masuk kuliah tepat waktu, lebih aktif saat kuliah, banyak berdiskusi untuk menambah wawasan," katanya.
Kegiatan kuliah umum EVP UB PHR ini disambut baik oleh pihak kampus. Wakil Rektor 3 Umri Jufrizal Syahri berharap, para mahasiswa bisa menyerap ilmu yang disampaikan agar ke depan bisa berdampak pada perubahan diri menjadi lebih baik lagi.
"Seraplah ilmu yang disampaikan oleh Pak Edwil, karena jarang sekali bisa dapat kesempatan belajar dan mendengarkan kuliah umum soal migas langsung dari ahlinya. Semoga ilmu yang diberikan bisa diserap dan bermanfaat bagi mahasiswa Umri ke depannya, terutama dalam perubahan pola pikir sebagai energi untuk menjadi lebih baik lagi," jelas Jufrizal.
Laporan: Henny Elyati (Pekanbaru)
Editor: E Sulaiman
__