DUMAI (RIAUPOS.CO) - Kementeriaan Keuangan (Kemenkeu) Republik Indonesia melalui unit Eselon I Kementerian Keuangan Wilayah Kerja Dumai, Rohil, Bengkalis dan Meranti pantas diacungi jempol. Pasalnya, wilayah kerja tersebut menyumbang pendapatan ke negara melebihi target yang dibebankan.
Terdapat 4 unit Eselon I di wilayah pesisir ini, yakni Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN), KPPBC TMP B Dumai, Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL), Kepala Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Dumai dan Bengkalis. Pada 2022, 4 unit itu berhasil meraih pendapatan sekitar Rp 17,15 triliun dari target sebesar Rp 16,36 triliun.
Pencapaian tersebut disampaikan pada siaran pers kinerja tahun 2022 di Kantor KPPBC Dumai, Rabu (25/1). Kepala KPPN Tipe A I Dumai, Sukirno sebagai koordinator Kemenkeu Satu Wilayah Dumai mengungkapkan, unit Eselon I Kemenkeu di Dumai, Rohil, Meranti dan Bengkalis terdiri dari KPPBC TMP B Dumai, KPP Pratama Dumai, KPKNL Dumai, KPPN Tipe A1 Dumai, dan KPP Pratama Bengkalis.
Sukirno menerangkan, untuk realisasi pendapatan negara APBN 2022 di masing-masing unit Eselon I Kemenkeu di Kota Dumai, seluruhnya telah mencapai target bahkan ada melewati target yang diberikan oleh pemerintah pusat.
Dipaparkannya, untuk KPPBC TMP B Dumai berhasil tercapai sekitar Rp 13,3 triliun dari target sekitar Rp12,9 triliun. Atau naik secara persentase 103,85 persen. Diakuinya dengan pencapaian ini, tentunya menjadi barometer pihaknya untuk tetap menjalankan fungsi semakin baik lagi.
Dijelaskannya, Bea Cukai Dumai mendapat distribusi target tahun 2022 sebesar Rp 12.926.555.102.000. Rincian target Bea Masuk sebesar Rp 35.866.791.000 dan Bea Keluar sebesar Rp 12.890.688.311.000. Melalui upaya yang optimal dan kontribusi semua pihak, capaian penerimaan Bea Cukai Dumai, dapat terealisasi bahkan melampaui target tersebut dengan total penerimaan sebesar Rp 13.374.807.917.000 (103.85% dari total penerimaan) dengan rincian Bea Masuk sebesar Rp.53.887.388.000 (150,01% dari target), Bea Keluar sebesar Rp.13.374.807.917.000 (103.76% dari target) serta penerimaan Pabean Lainnya sebesar Rp 540.837.000.
''Berbagai komoditas penyumbang penerimaan terbesar yaitu pupuk Rp.8.463.845.985.670, minyak mentah, CPO dan turunannya Rp.2.680.385.882.657, alkohol dan turunan halogenasi, sulfonasi, nitrasi atau nitrosasinya Rp.605.976.316.610, garam dan garam peroksi, dari asam anorganik dan logam Rp.197.819.097.250, serelia Rp.172.801.426.008 serta komoditas lainnya,'' terangnya.
Lebih lanjut dijelaskanya, untuk capaian kinerja KPP Pratama Dumai, dari Target yang diberikan Rp 1,7 triliun bisa dicapai sekitar Rp 2 triliun atau 114,02 persen.
Selanjutnya, tambah Sukirno untuk capaian Kinerja KPKNL dari target Rp66,7 Miliar berhasil terealisasi Rp 103,3 miliar atau 154,71 persen, sedangkan KPP Pratama Bengkalis, dari target 1,7 triliun berhasil terealiasi Rp 2,1 triliun atau 120,59 persen.
Di samping mengelola penerimaan, tambahnya Kemenkeu juga memastikan belanja negara yang berkeadilan, efektif, efisien, dan produktif yang diadministrasikan oleh KPPN Dumai.
Selain itu, jelas Sukirno, Kemenkeu juga melaksanakan pengelolaan kekayaan negara, pelayanan lelang dan pengurusan piutang negara dan daerah. Adapun dari sisi kekayaan negara salah satunya dengan melakukan program sertifikasi Barang Milik Negara berupa tanah.
''Kegiatan sertifikasi tersebut bertujuan untuk memberikan kepastian dan perlindungan hukum serta mengamankan BMN berupa tanah. Tahun 2022, KPKNL Dumai menargetkan sebanyak 25 bidang tanah untuk disertifikatkan. Target tersebut berhasil dilampui dengan mensertifikatkan 146 bidang tanah, Sampai dengan tahun 2022, Aplikasi SIMAN mencatat bahwa terdapat 445 bidang tanah yang dimiliki oleh satuan kerja dibawah binaan KPKNL Dumai,'' terangnya.
Ia menerangkan, terkait dengan pelaksanaan pelayanan lelang berupa pokok lelang (PL 1) dan pegadaian berhasil mencatat nilai sebesar Rp87.446.976.873,00 dari target sebesar Rp58.500.000.000,00.
Dijelaskanya, pengurusan piutang negara/daerah, dari upaya-upaya penagihan langsung dengan surat paksa atau tanpa surat paksa kepada para debitur, KPKNL Dumai di tahun 2022 berhasil memulihkan hak tagih negara (debt recovery) sebesar Rp354.929.243,00 dengan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp13.882.418.467,00 dari target sebesar Rp7.368.001.460,00.
Menurutnya, 2022 merupakan periode dengan tantangan yang cukup berat bagi perekonomian Indonesia, dalam masa transisi pasca COVID-19, pemerintah berupaya dalam melakukan pemulihan ekonomi nasional dengah perubahan dan penyesuaian kebijakan.
Menurutnya Kementerian Keuangan senantiasa mendukung pemerintah dalam mengoptimalkan penerimaan, pengelolaan kekayaan negara, memastikan belanja negara yang berkeadilan, efektif, efisien, dan produktif serta meningkatkan pengawasan pada wilayah kerja masing-masing kantor pelayanan.
''Dalam menyatukan dan mendukung kinerja dalam mencapai visi misi Kemenkeu, senantiasa dilakukan sinergi dengan pemerintah daerah, aparat penegak hukum, dan instansi lain hingga koordinasi dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (forkopimda),'' pungkasnya.(mx12/zed)
Laporan RPG, Dumai