DUMAI (RIAUPOS.CO) - MASIH dalam status siaga, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Dumai mengintensifkan patroli guna mengatasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kota Dumai.
Patroli yang melibatkan unsur TNI, Polri, kecamatan, kelurahan, Manggala Agni dan masyarakat peduli api (MPA) terus dilakukan setiap hari guna mengantisipasi munculnya titik api di Kota Dumai.
''Setiap hari kami melakukan patroli gabungan terutama wilayah-wilayah yang rawan terjadinya karhutla di Kota Dumai guna memastikan tidak adanya kejadian kebakaran hutan dan lahan di Kota Dumai,'' ujar Kepala BPBD Dumai Irawan Sukma, Senin (20/2).
Dikatakan Irawan, untuk saat ini Dumai masih nihil titik api maupun titik panas. Hal ini didukung beberapa kali hujan yang mengguyur Kota Dumai.
Irawan mengungkapkan, pihaknya masih fokus patroli di kawasan rawan karhutla seperti di Kecamatan Medang Kampai, Kecamatan Bukit Kapur, Kecamatan Dumai Selatan, Kecamatan Dumai Timur dan Kecamatan Sungai Sembilan, agar ketika menemukan titik api bisa segera dipadamkan.
''Patroli ini merupakan langkah pencegahan dalam penanganan karhutla di Kota Dumai, karena patroli sangat penting dilakukan sebelum terjadinya karhutla,'' jelasnya.
Ia menjelaskan, sepanjang 2023 hingga saat ini, Dumai masih nihil karhutla, sementara di 2022 lahan yang terbakar di Kota Dumai mencapai 51 hektare lebih, angka ini jauh menurun dibanding 2021.
''Alhamdulillah, kebakaran lahan pada 2022 sangat jauh menurun dibanding 2021, yang luas lahan terbakar itu mencapai 174, 24 hektare, sedangkan 2022 hanya 51 hektare lahan yang terbakar,'' terangnya.
Dirinya menjelaskan, di 2022 lahan paling luas terbakar berada di Kecamatan Dumai Timur, yang luasannya mencapai 28 hektare, tepatnya di Kelurahan Tanjung Palas, disusul dengan Medang Kampai 10 hektare.
Untuk Kecamatan Sungai Sembilan yang pada 2021, luas terbakarnya mencapai 133,74 hektare di 2022 hanya 7,5 hektare. Selanjutnya Kecamatan Dumai Selatan 1 hektare, Bukit Kapur 2,5 hektare dan Dumai Barat 2 hektare.(mx12/hen)
Laporan RPG, Dumai