BPBD Sebut Dua Kabupaten di Riau Tetapkan Status Siaga Darurat Banjir

Riau | Jumat, 01 Desember 2023 - 17:47 WIB

BPBD Sebut Dua Kabupaten di Riau Tetapkan Status Siaga Darurat Banjir
Salah seorang warga Desa Gunung Sahilan, Kampar, dengan santai pergi ke masjid untuk Salat Jumat menggunakan sampan tradisional, beberapa waktu lalu. (DOK RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau menyampaikan, saat ini, sudah ada dua daerah yang menetapkan status siaga darurat banjir. Yakni Kabupaten Rokan Hilir dan Bengkalis.

"Iya, sudah ada dua kabupaten yang telah menetapkan status siaga darurat banjir, Rokan Hilir dan Bengkalis. Ini kami akan evaluasi dan laporkan ke Pak Gubernur untuk penetapan status banjir tingkat provinsi," kata Kepala BPBD Riau M Edy Afrizal seperti dilansir dari Antara di Pekanbaru.


Sejauh ini, lanjut dia, BPBD Riau sudah melakukan pemetaan dan inventarisasi terhadap daerah-daerah di Riau yang rawan banjir. Hasil inventarisasi tersebut ada sejumlah daerah di Riau yang berpotensi terjadi banjir.

Bahkan dari hasil pantauan saat ini, kata dia, sejumlah wilayah di Riau sudah mulai dilanda banjir. Seperti di Kampar, Rokan Hulu, Rokan Hilir, Bengkalis, Meranti, Pelalawan, Indragiri Hilir, serta Dumai.

Edy mengatakan, kondisi banjir di Riau banyak dipengaruhi meluapnya debit air di empat sungai besar di Riau. Yakni Sungai Kampar, Rokan, Siak, dan Indragiri.

"Riau punya empat sungai besar. Setelah kita inventarisir, yang rawan itu di Kampar. Dampaknya sampai Pelalawan karena luapan Sungai Kampar," ujar Edy Afrizal.

Kemudian di Rokan Hulu dan Rokan Hilir, kata dia, banyak dipengaruhi debit air kiriman dari Sumatera Barat dan Sumatera Utara yang masuk ke Sungai Rokan. Khususnya daerah yang berbatasan dengan Rokan Hilir dan Rokan Hulu.

"Ada kiriman air dari arah Padang Lawas (Sumut) dan Pasaman (Sumbar) itu alurnya ke Rokan Hulu," ucap Edy Afrizal.

Pemerintah Provinsi Riau melakukan pemetaan lokasi banjir dan longsor untuk mengantisipasi korban jiwa jika terjadi bencana tersebut. Itu menyusul curah hujan tinggi di daerah tersebut.

"Selain sebagai upaya antisipasi, pemetaan daerah rawan tersebut juga sebagai informasi agar masyarakat dapat berhati-hati," kata Edy Afrizal.

Secara umum, kata dia, daerah rawan banjir dan longsor masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Lokasi rawan longsor itu di daerah perbatasan Riau dan Sumatera Barat, seperti Wilayah XIII Koto Kampar dan Lubuk Jambi, dekat Kuantan Singingi.

"Selain itu, daerah rawan longsor juga pernah terjadi di Kabupaten Indragiri di ruas jalan lintas Rengat-Tembilahan namun longsor akibat abrasi sungai," tutur Edy Afrizal.

"Kawasan rawan banjir juga terdapat di Kabupaten Pelalawan, Kuantan Singingi, Kampar, dan Rokan Hulu, terutama daerah yang berada pada aliran sungai-sungai besar di Riau, sedangkan banjir pasang besar air laut (rob) itu sering terjadi di daerah pesisir," tambah dia.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi
 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook