DUMAI (RIAUPOS.CO) - Memasuki musim penghujan dan mengantisipasi naiknya air pasang yang biasa terjadi di setiap akhir tahun, Pemerintah Kota Dumai mempercepat proses normalisasi Sungai Dumai. Sepanjang 10 kilometer Sungai Dumai dilakukan pembersihan dan menata lebar sungai yang sudah mulai mengecil akibat turunnya tanah pinggiran sungai.
Selain melakukan percepatan normalisasi Sungai Dumai, Pemerintah Kota Dumai juga menggalakkan gotong royong di tengah masyarakat dengan melibatkan sejumlah OPD, Kecamatan dan kelurahan juga tenaga kebersihan.
Proses normalisasi Sungai Dumai, sepanjang 10 KM ini menggunakan satu alat berat ekscavator Amphibi yang dipinjamkan oleh BWS wilayah sungai Sumatera III
Wali Kota Dumai, Paisal meninjau pelaksanaan gotong royong (goro) selanjutnya melihat realisasi normalisasi Sungai Dumai di Jalan Belimbing, Kelurahan Rimba Sekampung, Selasa (31/8).
Di sela sela tinjauannya, Wali Kota Dumai, Paisal diampingi Plt Kadis PUPR Dumai mengungkapkan, bahwa permasalahan banjir masih fokus pemerintah.
"Masalah banjir ini tetap manjadi fokus kami. Beberapa langkah yang sudah berjalan, yakni, menggalakgoro di tengah masyarakat, dan juga melakukan normalisasi Sungai Dumai sepanjang 10 kilometer,” katanya, Selasa (31/8).
Ia menambahkan, salah satu langkah dalam mencegah dan menanggulangi banjir yang ada di kota Dumai, yakni melakukan normalisasi Sungai Dumai, sepanjang 10 km.
Ia menambahkan, langkah-langkah ini sudah mulai dilakukan oleh Pemko Dumai, dan mendapat suport dari BWS Sumatera III, dengan dipinjamkannya satu alat berat ekscavator Amphibi.
"Sejak April 2021, kami mendapat suport dari BWS Sumatera III, dengan dipinjamkannya satu alat berat ekscavator Amphibi, tidak sewa ya, tapi dipinjamkan, dana operasionalnya baru dari kami," imbuhnya.
Lebih lanjut dijelaskannya, bahwa progres normalisasi Sungai Dumai, sepanjang 10 KM sudah terealisasi sepanjang 8 KM, dan hanya tersisa 2 KM lagi, menuju laut.
Diakuinya, waktu peminjaman alat berat ekscavator Amphibi dari BWS adalah tiga bulan dari bulan empat, dan saat ini sudah berjalan sudah habis dan alat akan dibawa ke daerah lainnya yang membutuhkan, tapi ia akan mencoba untuk kembali meminta waktu untuk menyelesaikan hingga tuntas sepanjang 2 KM lagi.
"Untuk yang satu, 2 KM lagi akan tetap dilanjutkan sambil menunggu alat berat milik Pemko Dumai, yang baru Amfibi juga, tapi kita masih menunggu," jelasnya.
Paisal menerangkan, untuk normalisasi sungai ini, sudah dilakukan dengan maksimal dan sudah bisa dilihat hasilnya secara langsung.
"Alhamdulillah hasilnya sudah nampak, baik banjir air hujan maupun pasang keling, dari segi waktu, jadi lebih cepat, berdasarkan keterangan dari masyarakat Dumai, yang saya dengar," imbuhnya.
Saat melakukan normalisasi Sungai Dumai, Paisal mendapat laporan bahwa banyak sampah di Sungai Dumai, tentunya ini menjadi perhatian bersama.
"Sampah memang luar biasa banyak laporan ke saya, sampah-sampah plastik yang temui itu bisa menghambat sirkulasi air, ya jadi kami berharap masyarakat tak membuang sampah ke sungai lah, karena kan sudah disiapkan oleh pemerintah TPS TPS yang ada," harapnya.
Pasial berharap, untuk goro bisa terus dilaksanakan atau digalakkan agar lingkungan tetap bersih, dan permasalahan sampah bisa berangsur rangsur terselesaikan.
"Goro ini penting, selain memupuk kebersamaan juga menjadikan lingkungan bersih, jadi harus terus dilaksanakan," pungkasnya.(mx12/rpg)