PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Setiap datang Ramadan, maka malam-malamnya akan selalu diisi dengan tausiah atau santapan Ramadan yang biasanya disampaikan oleh para ustaz yang sudah dikoordinir oleh IKMI dan MDI. Kebetulan pada Sabtu malam yang mendapat jadwal untuk mengisi santapan Ramadan adalah seorang ustaz bermarga Tanjung.
Pada malam itu seperti kebanyakan ustaz pada umumnya, ia mengajak masyarakat untuk selalu memakmurkan masjid selama bulan suci Ramadan. Kemudian juga mengajak untuk meningkatkan ibadah dengan memperbanyak salat sunnat dan membaca ayat suci Al-Qur’an.
Usai menyampaikan santapan Ramadan, ustaz ini diminta sekaligus untuk menjadi imam pelaksanaan Salat Tawarih. Singkat cerita semua rangkaian ini selesai dikerjakan. Sang ustaz pamit untuk pulang ke pengurus masjid. Seperti biasa, sebagai bentuk ucapan terima kasih, pengurus salah satu masjid di Desa Rimbo Panjang kemudian menitipkan sebuah amplop yang berisi sedikit uang.
Tapi anehnya, pada malam itu seorang pengurus mengantongi dua buah omplop di saku celananya, yang satu amplop kosong diletakkan di saku sebelah kanan dan satu amplop lagi yang berisi uang diletakkan di saku sebelah kiri. Tahunya saat menyerahkan, amplop yang diberikan adalah amplop yang sebelah kanan, yang sama sekali tidak berisi uang.
Setiba di rumah ustaz dengan penuh semangat berusaha untuk membuka amplop yang dititipkan tersebut. Tiba-tiba sang ustaz langsung terkaget karena mendapati amplop dalam kondisi kosong.
''Astagfirullah, mungkin ini belum rezeki saya,'' gumam sang ustaz dalam hatinya.
Pengurus masjid pun secara tidak sengaja meraba saku celananya dan menemukan amplop di saku celana sebelah kiri, dan setelah dibuka ternyata berisi uang. Pengurus ini langsung merasa cemas, karena baru sadar kalau amplop yang dia berikan kepada ustaz tersebut adalah amplop kosong.
Dia mulai cemas kemana harus mencari ustaz tersebut, sementara tidak memiliki nomor kontak yang bisa dihubungi. Syukurnya ustaz ini adalah teman dari salah satu ustaz yang tinggal di perumahan tersebut. Dan amplop yang berisi uang itu bisa diserahkan kembali ke tangan ustaz yang mengisi santapan Ramadan malam itu.(lim)