PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Di waktu tengah malam, hujan turun rintik-rintik. Perut Budi bunyi keroncongan.
Meski gerimis, ia nekad pergi ke tempat tukang nasi goreng yang jaraknya hampir dua kilometer dari rumahnya.
Dengan sepeda motor dan lampu yang tidak bisa dibilang bagus itu, Budi pun nekad pergi.
Di tengah jalan, lampu sepeda motornya mati mendadak. Hujan gerimis yang menerpa tidak menyurutkan Budi untuk pergi membeli nasi goreng.
Sesampainya Budi di tempat tukang nasi goreng, ia memesan satu bungkus untuk dibawa pulang.
Setelah dibungkus, Budi pun bergegas pulang. Di tengah jalan pulang, ditemani gerimis hujan, tiba-tiba motor Budi menabrak lubang. Lubang di tengah badan jalan itu tidak dilihat Budi karena lampu sepeda motornya yang mati.
Akibat hentakan ban di lubang itu, nasi goreng Budi jatuh dan berserakan di jalan.
''Alamakk...!! Tumpah. Nasi goreng oh nasi goreng,'' ucapnya sedih. ''Ini gara-gara lubang. Nggak jadi makan deh,'' ucapnya lagi.(dof)