PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Entah apa yang ada di dalam pikiran Sari saat tengah mengendarai sepeda motor metiknya. Ketika melintas di Jalan Tuanku Tambusai tiba-tiba saja, helm yang digunakan oleh Sari berbunyi-bunyi sehingga membuatnya risih.
Namun, hal tersebut tak membuat Sari mencoba menepikan kendaraannya untuk mengecek kondisi helm yang ia gunakan.
Ia malah tetap menambah laju kendaraannya sehingga membuat helm yang ia kenakan seperti akan lepas dan terbang ke tengah jalan.
''Alamak...!! helmku,'' teriak Sari.
Sari pun mencoba untuk memegangi helmnya agar tidak jatuh. Tetapi kuatnya terpaan angin saat berkendara membuat Sari tak berkutik. Helm itu tetap lepas dari kepalanya, terbang dan jatuh.
Sari lalu mencari celah dan menghentikan kendaraannya untuk mengambil helm yang jatuh. Tetapi dari kejauhan tampak salah seorang pejalan kaki yang membantunya mengambil helm yang sudah rusak dibagian kaca depannya itu. Si pejalan kaki memberikan helm itu kepada Sari.
Namun, pejalan kaki itu tak hanya sekadar memberikan helm, tetapi juga menceramahi Sari dengan panjang lebar sehingga membuat Sari merasa malu karena menjadi tontonan pengendara lainnya.
''Makanya kalau mau berkendara itu dicek dulu sudah terpasang dengan benar belum helmnya. Untung cuma helmnya yang terbang kalau kepalanya ikut, gimana?'' celetuk si pejalan kaki.
Sari pun hanya bisa mengangguk-aggukkan kepalanya dan kemudian mengucapkan terima kasih lalu pergi dari tempat itu.(ayi)