Kakek Hilang

Begini Ceritanya | Kamis, 29 Desember 2022 - 09:17 WIB

Kakek Hilang
(ILUSTRASI IWAN SETIAWAN RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pagi itu, Wini dan kakeknya pergi ke rumah sakit. Hari itu adalah jadwal kontrol kakeknya yang sudah lama sakit-sakitan.

Tengah menunggu antrean check up, Wini pun ditelepon oleh bosnya. Wini mendadak diminta ke kantor untuk menandatangani berkas yang penting.


Karena giliran sang kakek untuk check up masih lama, Wini pun memilih untuk meninggalkan sang kakek sementara waktu. ''Kek, Wini pergi sebentar, ya. Nanti Wini balik lagi,” ujarnya pada sang kakek. Sang kakek pun mengiyakan.

Ia langsung bergegas menuju kantor dan bergegas kembali ke rumah sakit. Namun, ternyata Wini pergi jauh lebih lama dari yang dibayangkan.

Setibanya di rumah sakit, langkah kagetnya Wini saat kembali ke rumah sakit. Sang kakek sudah tak ada. Padahal nomor antreannya sudah lewat jauh. Ia pun mencari kakek ke sana ke mari dan bertanya kepada orang sekitar. Namun, kondisi sudah sepi dan tak banyak orang yang bisa ditanyakan.

Sudah malam, namun kakenya belum ditemukan. Wini langsung menghubungi abangnya.

Baca Juga : Salah Tempat

''Bang, kakek hilang. Gimana ini?'' ujar Wini sambil menjelaskan kronologi hilangnya kakek.

Sang abang pun langsung meminta bantuan kepada ''orang pintar'' atau dukun untuk mencari kakeknya yang hilang. Orang pintar tersebut mengatakan bahwa kakenya berada di atas pohon besar di tepi Jalan A.

''Kakek disembunyikan hantu,'' ujar dukun itu.

Setelah dicari di pohon itu, hasilnya nihil. Si dukun berdalih kakek itu akan diantarkan pulang oleh hantu tersebut.

Selang sehari kemudian, Wini dan abangnya kembali ke rumah sakit. Wini memiliki firasat kakeknya tak jauh-jauh dari daerah tersebut. Benar saja, setelah mengintip dari kamar ke kamar, ternyata sang kakek terbaring dengan infus di tangannya.

''Ini kakeknya? Kemarin kakek pingsan di ruang tunggu. Karena itu kami langsung rawat dan tidak bisa menghubungi keluarga karena kakek tidak sadar dan tidak membawa handphone,'' ujar perawat.

''Alhamdulillah, Kakek. Maafkan Wini, Kek,'' ujar Wini sambil memeluk kakeknya.

Melihat pemandangan itu, abang Wini pun kaget.

''Alamak....! Meleset orang pintar ini. Katanya kakek di atas pohon. Ternyata dirawat,'' katanya.

''Lagian Abang, sih. Masa percaya sama orang pintar (dukun),'' sambung Wini.(azr)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook