KOTA (RIAUPOS.CO) - Main hakim sendiri belakangan marak terjadi, tanpa bertanya bogem mentah mendarat di wajah seseorang dengan mudahnya.
Nasib malang ini pun dirasakan oleh Wira. Niat hati mencari makan untuk mengisi perutnya di malam hari, pergi bersama teman satu kosan untuk melihat makanan apa yang bisa ditemui di sekitaran Jalan Hang Tuah. Tak hanya pedagang makanan saja yang malam itu dijumpai Wira, seekor kucing jenis anggora dengan bulu yang lebat terlibat sibuk mencari makanan. “Tumben kucing mahal nyari makanan sendiri,” ujarnya.
Wira mengira kucing tersebut mungkin lepas dari pengawasan pemiliknya. Tidak tega melihat kucing tersebut mengais tumpukkan sampah, Wira berinisiatif mengambil kucing tersebut. “Kasihan lihat kucing, jadi karena malam juga saya bawa saja pulang,” terangnya.
Ketika kucing berbulu lembut tersebut sudah berada di gendongan Wira, tiba tiba saja dua pria yang tidak dikenal datang menghampiri dan memukul Wira dari belakang.
Mengalami hal tersebut, Wira kaget dan tidak sempat mengelak dari pukulan dua pria yang tidak dikenalnya. Teman Wira pun bergegas membantu Wira dan melerai pengeroyokkan tersebut.
Keributan tersebut, membuat Ketua RT setempat ikut datang ke lokasi. Setelah dijelaskan ternyata para warga yang menghajar mereka ini mengira kalau Wira dan temannya adalah maling yang berkeliaran di sekitar kawasan mereka.
“Apa salahnya mereka tanya dulu, bukan langsung main pukul begitu,” ujarnya.
Akibat kejadian itu, Wira pun merasakan kesakitan di seluruh tubuhnya. Terlebih di bagian matanya yang lebam akibat dihajar oleh para pemuda setempat itu. (cr9)